Apabila kita menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 dan menang bidding, kita akan berusaha sukses, baik secara penyelenggaraan maupun prestasi. Tentu target harus realistis maka sementara kami mencanangkan dalam posisi 10 besar

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memiliki target ambisius kepada kontingen Merah Putih agar menembus peringkat 10 besar seandainya Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Dalam sambutannya saat membuka Rapat Anggota 2021 Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin, Zainudin mengatakan target yang dicanangkannya itu cukup realistis mengingat masih ada waktu 11 tahun lagi untuk mempersiapkan para atlet menuju pesta olahraga terakbar sejagad itu.

“Apabila kita menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 dan menang bidding, kita akan berusaha sukses, baik secara penyelenggaraan maupun prestasi. Tentu target harus realistis maka sementara kami mencanangkan dalam posisi 10 besar,” ujar Zainudin.

Baca juga: Indonesia pede lebih baik dari Brisbane jadi tuan rumah Olimpiade 2032

“Target ini juga berdasarkan pada catatan-catatan yang sudah pernah kita lihat dari keikutsertaan kita dari Olimpiade 1952,” kata dia melengkapi.

Demi mewujudkan ambisi tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melakukan beberapa kali diskusi dengan berbagai stakeholder, akademisi hingga praktisi olahraga untuk melahirkan satu Grand Design Keolahragaan Nasional.

Grand design tersebut bertujuan membenahi sistem pembinaan olahraga prestasi yang dinilai belum sistematis, berjenjang dan berkelanjutan. Demikian juga dengan manajemen kompetisi dan tenaga keolahragaan yang masih belum memenuhi kualitas dan kuantitas.

Sementara untuk strategi penyusunan peta jalan peningkatan prestasi olahraga menuju Olimpiade 2032, Kemenpora telah menetapkan 14 cabang olahraga unggulan yang bakal mendapat prioritas terutama dalam pembagian anggaran pelatnas. Namun Menpora tak menyebut secara detail cabang olahraga apa saja yang dimaksud.

Yang jelas, cabang-cabang tersebut akan diutamakan karena dinilai berhasil membuktikan diri berkontribusi meraih prestasi di ajang Olimpiade.

“Kami sudah memetakan 14 cabor unggulan yang dalam perjalanan Olimpiade memberi kontirubusi prestasi dan potensi prestasi,” ucapnya.

Baca juga: Menpora: Dayung masuk cabang unggulan menuju Olimpiade 2032
Baca juga: Anindya Bakrie fokus kepada Olimpiade 2032

“Tapi ini tidak mugkin bisa jalan jika hanya dilakukan oleh Kemenpora, KOI, KONI Pusat, dan daerah, tetapi harus ada sinergi antar-stakeholder dengan tupoksi masing-masing. Saya kira mudah-mudahan ini bisa terwujud.”

Sepanjang keikutsertaannya di ajang Olimpiade, Indonesia telah telah mengumpulkan 32 medali, terdiri dari 19 dari cabang bulu tangkis, 12 dari angkat besi dan satu dari panahan.

Di antara negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan kedua dalam perolehan medali Olimpiade, berada satu peringkat di bawah Thailand dengan total 33 medali.

Sementara peringkat terbaik yang pernah diraih kontingen Indonesia pada pesta empat tahunan itu, yaitu saat penyelenggaraan Olimpiade 1992 Barcelona di mana Merah Putih berada di posisi ke-24.

Indonesia saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade 2032. Selain Indonesia, sejumlah kota dan negara lain juga telah secara terbuka mengutarakan minatnya menjadi tuan rumah, yakni Brisbane, Budapest, China, Doha dan lembah Ruhr Jerman.

Baca juga: KOI lanjutkan dialog bidding tuan rumah Olimpiade 2032 dengan IOC
Baca juga: Brisbane disebut-sebut calon kuat tuan rumah Olimpiade 2032

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021