Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono mengatakan, kunci untuk menurunkan angka kejadian kanker saat ini bukan melalui pengobatan yang canggih berharga mahal, melainkan dengan deteksi dini dan menerapkan gaya hidup baik.
"Kanker ini dapat kita perangi dan atasi bersama. Yang dapat menurunkan angka kejadian kanker saat ini bukan pengobatan yang canggih dengan harga mahal, akan tetapi dengan deteksi dini, gaya hidup yang baik, nutrisi yang cukup, berat badan ideal, dan rajin olahraga," kata dia dalam siaran persnya, Minggu.
Di sisi lain, pakar gizi di MRCC Siloam Hospital Semanggi, dr. Kwan Francesca G, mengingatkan pentingnya asupan nutrisi bagi para pasien kanker terutama kalori dan protein saat terapi agar tak mengalami penurunan berat badan.
Baca juga: Pelayanan pasien kanker pada pandemi COVID-19 tetap intensif
Baca juga: Kematian akibat kanker paru meningkat pada 2020
Kemudian, untuk para penyintas kanker, Kwan berpesan untuk tetap menjalankan pola hidup sehat, menjaga berat badan ideal, konsumsi makanan bergizi, menghindari konsumsi makanan olahan, olahraga teratur, menghindari merokok dan minuman beralkohol.
Seorang penyintas kanker, Andhika Hartawan meyakini keajaiban masih selalu ada sehingga para pasien kanker tidak boleh menyerah.
"Lebih dekatkan diri dengan Tuhan, selalu berkata dan berpikir positif setiap hari serta dukungan dari orang-orang terdekat membuat pasien kanker lebih semangat. Karena hati yang gembira adalah obat yang paling manjur," kata dia.
Aru mendukung pemberian edukasi mengenai kanker sekaligus mengajak para penyintas kanker untuk tetap bersemangat dan percaya diri. Mereka, kata dia, harus yakin kanker dapat diperangi dan diatasi bersama.
Salah satu edukasi yang diberikan, melalui Kalbe Ethical Customer Care (KECC) dan Indonesia Cancer Care Community (ICCC) dalam memperingati Hari Kanker Sedunia secara daring belum lama ini. Acara ini diikuti sekitar 3.000 orang dari penyintas kanker, pasien, masyarakat dan pemerhati kanker.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada pasien dan penyintas dalam menjalani hidup dengan saling berbagi cerita dan menjalin hubungan sesama pasien, penyintas dan komunitas kanker, serta meningkatkan kesadaran masyarakat awam mengenai penyakit kanker.
Baca juga: Strategi penanganan kanker demi turunkan angka kematian pasien
Baca juga: Aroma interior mobil baru berpotensi sebabkan kanker
Baca juga: "Telementoring ECHO" solusi tingkatkan pelayanan kanker di daerah
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021