Tangerang (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Diskdukcapil) Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melayani penggantian dokumen hilang atau "Peduli" di beberapa lokasi terdampak banjir di kota itu.
"Saya berharap dengan terselenggaranya program Peduli, warga terdampak banjir di Kota Tangerang bisa dengan cepat dan mudah untuk mengurus dokumen yang hilang atau rusak karena banjir," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin dalam keterangannya di Tangerang, Banten, Minggu.
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin beserta Dirjen Dukcapil Kementrian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh sebelumnya telah membagikan dokumen kependudukan kepada masyarakat terdampak banjir di Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Sabtu (27/2/21).
Wakil Wali Kota Sachrudin juga menyebutkan bahwa warga tak perlu datang ke kantor diskdukcapil untuk dapat mengurus berkas yang hilang atau rusak.
"Jadi warga tidak harus datang ke kantor diskdukcapil untuk mengurus dokumen yang hilang atau rusak. Pelayanan ini juga tidak dipungut biaya alias gratis," katanya.
Kepala Disdukcapil Kota Tangerang Rina Hernaningsih menjelaskan layanan Peduli ini mencakup beberapa jenis dokumen kependudukan. "Layanan yang diberikan di antaranya pengurusan dokumen kependudukan, berupa KK, KTP, KIA dan Akte Kelahiran," ujar Rina.
Selain melalui program Peduli, warga terdampak banjir bisa mengurus berkas kependudukan di kelurahan terdekat atau bisa mengajukan permohonan melalui aplikasi "sobat dukcapil".
Peneliti kebijakan publik dari Institute For Development of Policy and Local Partnership Riko Noviantoro menyambut baik upaya cepat Pemkot Tangerang dalam membantu warga terdampak banjir terkait kelengkapan dokumen kependudukan.
Menurut dia, selain upaya mengatasi banjir dari dampak alam dan pembangunan, Pemkot Tangerang juga perlu memperhatikan unsur lainnya, termasuk mengenai dokumen kependudukan ini. Sehingga warga merasa nyaman sebab dokumen kependudukan, seperti ijazah dan kartu keluarga, merupakan hal yang penting untuk berbagai urusan ke depan.
"Pastikan layanan ini diketahui masyarakat secara luas dengan sosialisasi yang masif dari Kelurahan kepada RT/RW. Ini menjadi bagian dari mengatasi dampak dari beban psikologis yang dialami warga," ujarnya.
Pada akhir pekan lalu sejumlah wilayah di Kota Tangerang terendam banjir. Berdasarkan data ada sembilan kecamatan yang mengalami banjir dengan ketinggian mulai dari 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Banjir yang terjadi dini hari itu membuat kaget warga dan tak banyak yang menyelematkan barang miliknya.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021