Plasma konvalesen ini menjadi solusi untuk kesembuhan pasien COVID-19 yang kritis

Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengampanyekan gerakan donor plasma konvalesen melalui lagu hip-hop untuk mengajak warga ikut menangani pandemi COVID-19.

"Lagu Satu Saudara ini adalah bentuk kegelisahan saya, mendorong masyarakat yang pernah positif COVID-19 dan sudah sembuh untuk menjadi pendonor plasma konvalesen," kata Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.

Ia menegaskan donor plasma konvalesen ini salah satu upaya menolong pasien yang terpapar COVID-19 dengan gejala berat.

Baca juga: 2.450 vial vaksin COVID-19 tahap II tiba di Kediri

"Plasma konvalesen ini menjadi solusi untuk kesembuhan pasien COVID-19 yang kritis, namun karena stigma negatif masyarakat pada mereka yang pernah positif COVID-19, ini membuat para penyintas enggan untuk mendonorkan plasma darahnya," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Ia juga berharap mereka yang merupakan penyintas COVID-19 bersedia untuk dilakukan tes dan melakukan donor plasma konvalesen tersebut, karena bisa membantu warga yang terpapar terutama dengan gejala berat.

"Meskipun vaksin sudah berjalan, perjalanannya masih lama untuk mencakup semua warga. Dan vaksin itu sifatnya tidak menyembuhkan bagi yang sudah telanjur sakit atau dalam kondisi kritis karena terjangkit COVID-19. Plasma darah jika tidak terlambat diberikan justru bisa mempercepat penyembuhan korban-korban yang terjangkit COVID-19," tegas dia.

Baca juga: Pemkot Kediri targetkan kasus aktif COVID-19 turun di bawah 1 persen

Abdullah Abu Bakar menambahkan dengan lagu Satu Saudara semoga masyarakat tidak lagi takut dengan stigma negatif akibat pernah menderita COVID-19, tapi justru karena sudah sembuh sebaiknya sukarela mendonorkan plasma darah.

"Mereka yang sudah sembuh dari COVID-19 dan mau mendonorkan plasma darah cukup berangkat ke kantor PMI Kota Kediri, tidak usah berpikir nanti lolos atau tidak sebagai pendonor, akan ada screening. Karena plasma yang terkumpul akan diberikan pada yang membutuhkan, tidak mengenal batas wilayah geografis, tidak hanya untuk warga Kota Kediri, tapi juga kabupaten atau kota lain yang membutuhkan," kata dia.

Sementara itu, BLXCK CANYON salah satu penyanyi rap dari Kediri Hip-Hop Family mengaku bangga diajak kolaborasi oleh Wali Kota Kediri.

Baca juga: BPJS Kesehatan Kediri pastikan aplikasi data penerima vaksin baik

"Bagaimanapun kami akan mendukung jika itu menyangkut misi kemanusiaan. Maka penggarapan lagu ini juga cepat karena teman-teman yang lain dari Kediri Hip-Hop Family bersemangat sekali," kata BLXCK.

Ketua Kediri Hip-Hop Family EQ RAZIN berharap lagu Satu Saudara bisa menyemangati penyintas COVID-19 untuk proaktif mendonorkan plasma darah ke PMI terdekat.

"Tidak hanya untuk Kota Kediri, lagu ini juga relevan untuk semua penyintas di seluruh wilayah Indonesia. Jangan sampai mereka yang sudah pernah positif COVID-19 menjadi terkucil karena dipermalukan lingkungan. Mari rangkul mereka semua, karena donor plasma darahnya dibutuhkan," kata EQ RAZIN.

Baca juga: Wali Kota Kediri ajak penyintas COVID-19 donor plasma konvalesen

Sebelumnya, di awal pandemi Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama komunitas Kediri Hip-Hop Family juga menyanyikan lagu "Mereka Yang Terdepan", namun untuk saat ini kolaborasinya berlanjut dengan mengeluarkan karya baru berjudul "Satu Saudara" yang didistribusikan melalui kanal YouTube pribadinya.

Sementara itu, hingga Jumat (26/2) di Kota Kediri terdapat 1.179 kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 14 yang masih dirawat, 1.050 yang sudah sembuh, dan 115 orang telah meninggal dunia.

Baca juga: Pemkot Kediri kampanyekan protokol kesehatan lewat film pendek

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021