Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan kalangan pesantren adalah sabuk pengaman bangsa.

Oleh karena itu, dalam menangani bencana COVID-19, pemerintah harus memprioritaskan vaksinasi untuk tenaga pengajar, petugas pendidik, dan para guru di pondok pesantren.

"NU, para kiai, adalah sabuk pengaman bangsa di tengah krisis," kata Gus Ami, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikan us Ami saat menghadiri istighatsah bersama sejumlah pengasuh Pondok Pesantren dan Kiai Khos se-Provinsi Banten di Pondok Pesantren At-Thohiriah, Kramat Watu, Kabupaten Serang, Jumat.

Baca juga: Anggota DPR: Pesantren salah satu solusi ketahanan pangan nasional

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari "road show" politik kesejahteraan ke Provinsi Banten yang dilakukan Gus Ami, dengan bersilaturahim dengan ulama dan pengasuh pesantren Banten.

Lebih lanjut, Muhaimin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan bahwa saat ini vaksin telah dimulai dan berharap para kiai dan para tenaga pengajar bisa diprioritaskan dalam vaksinasi COVID-19.

Menurut dia, para guru, ustadz, dan kiai di pondok pesantren merupakan kelompok rentan, sekaligus garda terdepan melayani aktivitas belajar mengajar di lingkungan pondok pesantren.

"Oleh karena itu, vaksinasi terhadap para guru atau tenaga pengajar harus menjadi prioritas, terutama tenaga pengajar di pondok pesantren," ujar Gus Ami.

Selain itu, Gus Ami juga menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan pondok pesantren, sebab peningkatan kualitas pendidikan adalah sebuah keniscayaan.

Baca juga: Ketua DPD: Pesantren berpotensi jadi sentra ekonomi masyarakat

"Dengan kualitas pendidikan yang baik, Provinsi Banten akan mengalami lompatan kemajuan yang luar biasa di bidang pendidikan," ujarnya.

Ia berharap Banten menjadi lokomotif kemajuan dan kesejahteraan ekonomi umat dengan potensi sumber daya manusia yang dimiliki, ponpes dan lembaga-lembaga pendidikan harus dioptimalkan, dan selalu melakukan inovasi.

Gus Ami juga menyentil proses pembelajaran jarak jauh selama ini banyak dikeluhkan guru, siswa, dan orang tua, ditambah keterbatasan akses internet.

"Jika tidak segera diambil langkah tepat, hal ini akan berpotensi menyebabkan ketertinggalan generasi yang cukup mengkhawatirkan," katanya.

Dalam silaturahim dengan ponpes dan ulama se-Banten, Gus Ami juga memberikan bantuan pendidikan dan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat korban banjir Tangerang Raya.

Baca juga: Menag dapat masukan dari ulama karismatik Nahdlatul Ulama

Turut hadir mendampingi Gus Ami, antara lain Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun A Syamsurijal, anggota Komisi X DPR RI Muhamad Kadafi, anggota DPR RI asal Banten Rano Alfaht, serta beberapa anggota DPRD propinsi dan kabupaten se-Provinsi Banten.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Rois Syuriah PWNU Provinsi Banten KH Tubagus Abdul Hakim, Pimpinan Pondok Pesantren Roudotul Ulum Cidahu Pandeglang KH Abuya Muhtadi, Pengasuh Ponpes At-Thohiriyah KH A Ulfi Zaini Thahir, KH A Munif ZT dan sejumlah kiai khos lainnya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021