Selain melibatkan Unhas juga melibatkan tim forensik dari Polda Sulawesi Selatan, kata Brigjen Pol Fakhiri kepada Antara, Jumat.
Ia mengatakan, dilibatkannya para pihak dari Makassar itu sesuai permintaan keluarga almarhum Pendeta Yeremia yang ingin autopsi dilakukan tim yang netral.
Baca juga: Kapolda Papua: Autopsi Pendeta Yeremia sedang dipersiapkan
Baca juga: Benny: Keluarga Pdt Yeremia beri izin dilakukan autopsi di Hipadipa
Baca juga: Kaleidoskop - Penuntasan hukum kasus kematian Pdt Yeremia Zanambani
Berbagai persiapan saat ini dilakukan agar pelaksanaan autopsi dapat berlangsung aman dan tanpa gangguan termasuk terhadap tim forensik.
"Faktor keamanan sangat penting sehingga belum dipastikan kapan autopsi dilakukan, " kata Fakhiri yang mengaku sedang dalam perjalanan menuju Timika.
Pendeta Yeremia Zanambani diduga meninggal akibat ditembak 19 September 2020 lalu di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya.
Surat ijin gali kubur dan autopsi diberikan keluarga tanggal 12 Februari 2021 lalu yang diserahkan ke Kapolres Intan Jaya
Pewarta: Evarukdijati
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021