New Delhi (ANTARA) - Patroli pantai India menemukan 81 penyintas dan delapan korban tewas di sebuah kapal terapung yang sarat dengan pengungsi Rohingya di Laut Andaman, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava, Jumat.
Menurutnya, para penyintas tidak akan diizinkan untuk memasuki wilayah India.
Pengungsi lainnya hilang, ungkapnya pada Kamis (25/2), ketika melaporkan operasi penyelamatan.
Badan Pengungsi PBB awal pekan ini mengeluarkan peringatan awal soal kapal hilang, yang berangkat dari Cox's Bazar di Bangladesh pada 11 Februari. Kamp pengungsi dibangun di Bangladesh untuk ratusan ribu warga Rohingya yang menyelamatkan diri dari negara tetangga Myanmar.
Setelah empat hari berada di laut, mesin kapal rusak, dan para pengungsi Rohingya kehabisan makanan dan minuman serta banyak dari mereka yang jatuh sakit dan mengalami dehidrasi parah pada saat diselamatkan, kata Srivastava.
Dua patroli pantai India diterjunkan untuk membantu kelompok pengungsi Rohingya, yang 23 di antaranya masih anak-anak. Pemerintah India dan Bangladesh sedang membahas agar para pengungsi Rohingya pulang dengan selamat, katanya.
Ratusan ribu warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh usai terjadi penindakan keras mematikan oleh pasukan keamanan di Myanmar pada 2017.
Otoritas di Bangladesh pada Senin menyatakan tidak tahu ada kapal yang meninggalkan kamp tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB serukan bantuan lebih besar untuk pengungsi Rohingya
Baca juga: Dunia didesak hentikan dukungan keuangan bagi militer Myanmar
Baca juga: Pengungsi Rohingnya tinggal di penampungan setibanya di Myanmar
Kebakaran besar kembali landa kamp pengungsi Rohingya
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021