Pemkab Parimo akan segera membicarakan terkait masih adanya tambang ilegal yang tetap beroperasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Parigi (ANTARA) - Di Parigi Moutong, Sulteng, terdapat empat lokasi tambang emas tak berizin yang hingga saat ini masih beroperasi dengan menggunakan alat-alat berat.

Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai mengemukakan di Parigi, Jumat, keempat lokasi tambang tersebut berada di Kayu Boko, Tinombo Selatan, Lambunu dan Desa Buranga.

Menurutnya, sejumlah lokasi tambang ilegal tersebut sudah pernah diminta oleh pemerintah untuk menghentikan kegiatannya namun hingga saat ini masih beroperasi.

Baca juga: Polisi usut peristiwa longsor di lokasi tambang ilegal Parigi Moutong

" Yah sudah itulah, yang lalu sudah pernah, macam Kayu Boko, kita sudah pernah surati untuk ditutup," ungkapnya

Badrun menuturkan akan segera membicarakan terkait masih adanya tambang ilegal yang beroperasi tersebut ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

" Yah, kita mengerti semuanya itu. Tapi ini semua kita bicarakan yah," jelasnya.

Baca juga: SAR upayakan proses evakuasi korban masih tertimbun longsor di Parimo

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menghentikan sementara aktivitas pertambangan di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong , Sulawesi Tengah, pascabencana longsor yang terjadi pada Rabu ( 24/02).

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, saat mengunjungi lokasi longsor di tambang ilegal tersebut pada Kamis 24/02.

Menurutnya, penghentian aktivitas tambang ilegal ini merupakan hal sementara, sambil menunggu solusi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta Pemerintah Pusat, apakah tambang tersebut akan ditutup seutuhnya atau tidak.

"Hentikan dulu sementara, bukan berarti ditutup. Sambil kita mencari solusi yang terbaik untuk masyarakat," ungkapnya.

Baca juga: Operasi SAR libatkan puluhan orang pencarian penambang PETI Parimo

Pewarta: Rangga Musabar
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021