Harapannya produk cangkul ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan baik yang ada di nasional maupun internasional
Jakarta (ANTARA) - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berharap Cangkul Merah Putih segera mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Tahun lalu kita bisa mendapatkan branding Cangkul Merah Putih, sekaligus cangkul itu sedang dilakukan pengurusan sertifikasi SNI-nya. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan sertifikasi SNI tersebut bisa kita dapatkan," ujar Ketua Pengurus YDBA Sigit Prabowo Kumala dalam acara Jelajah Virtual UMKM Pande Besi Klaten di Jakarta, Kamis.
Menurut Sigit, jika sertifikasi SNI tersebut bisa didapatkan, bisa menambah kepercayaan YDBA dalam memasarkan produk ke berbagai tempat, baik itu proyek pemerintah maupun swasta.
"Harapannya produk cangkul ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan baik yang ada di nasional maupun internasional," katanya.
Hal ini dikarenakan dasar dan dukungan kepada Cangkul Merah Putih ini sudah kuat di mana kualitas, biaya produksi, dan penjualannya sudah memenuhi standar, kemudian sudah ada brandingnya, permodalannya juga dibantu oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM sehingga secara keseluruhan sudah lengkap.
Ketua Pengurus YDBA itu juga menambahkan bahwa YDBA dalam melakukan pendampingan dan melaksanakan berbagai program pelatihan UMKM adalah mendukung UMKM pandai besi, khususnya di daerah Klaten, Jawa Tengah agar bisa menghasilkan produk yang bisa memperhatikan kualitas, cost atau biaya produksi, dan penjualannya (delivery).
Tiga hal ini penting karena kalau ketiga hal tersebut tidak diperhatikan secara khusus maka agak sulit dalam meraih persaingan di pasar produk pandai besi.
"Setelah tiga hal ini bisa diselesaikan, tentunya kita mengusahakan kepada pemerintah agar produk-produk UMKM binaan asal Klaten ini bisa mendapatkan branding," kata Sigit.
Cangkul Merah Putih adalah program lokalisasi cangkul kolaborasi YDBA Bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI serta Kementerian Perindustrian dengan merek Cangkul Merah Putih sebagai salah satu solusi untuk menurunkan nilai impor cangkul yang terjadi
di Indonesia.
Kolaborasi ini juga melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam hal pemasaran dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dalam hal pembiayaan.
YDBA sendiri melibatkan UMKM Pande Besi binaannya di Klaten yang tergabung dalam Kopinkra 18 dalam membuat produk cangkul merah putih tersebut, salah satunya adalah UD Arum Sari.
Baca juga: Kemenperin dorong pemberlakuan SNI cangkul
Baca juga: Mendes PDTT: Presiden gelisah cangkul masih diimpor
Baca juga: Teten sebut cangkul buatan Sukabumi lebih berkualitas dibanding impor
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021