Pemberian sanksi itu juga dipilih oleh pelanggar sendiri setelah ditawarkan beberapa sanksi sosial tersebut sesuai peraturan yang berlaku
Banda Aceh (ANTARA) - Pelanggar protokol kesehatan (prokes) COVID-19 yang terjaring tim operasi yustisi Polresta Banda Aceh, Provinsi Aceh dihukum dengan sanksi sosial berupa menyanyikan lagu Indonesia Raya, pengucapan Pancasila, menghapal Al Quran, hingga membersihkan jalanan, yang itu semua bisa dipilih oleh pelanggar sendiri.
"Setiap hari kita lakukan operasi yustisi ini, sanksinya menghapal Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyapu jalan dan juga ada menghapal Kitab Suci Al Quran," kata Kasubbag Dal Ops Polresta Banda Aceh AKP Sarjono, di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan pelaksanaan razia prokes bersama unsur terkait dan pemberian sanksi kepada pelanggar itu dilakukan sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) Banda Aceh Nomor 51 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Prokes sebagai upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19.
"Pemberian sanksi itu juga dipilih oleh pelanggar sendiri setelah ditawarkan beberapa sanksi sosial tersebut sesuai peraturan yang berlaku," katanya.
Operasi yustisi tersebut dilakukan di tempat keramaian seperti fasilitas umum, jalan raya dengan melibatkan dari TNI, Polri serta unsur pimpinan kecamatan. Setiap harinya belasan hingga puluhan pelanggar terjaring.
Untuk operasi pada Rabu (24/2) ini, kata dia, tim mendapatkan sebanyak sebanyak 15 pelanggar di depan Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh.
"Setiap hari kita dapatkan pelanggar, hari ini 15 orang, kemarin 14 dan dua hari lalu 23 orang, dan operasi ini terus kita lakukan," katanya.
Selama Februari 2021 ini, kata dia, tim operasi yustisi sudah menjaring kurang lebih sebanyak 258 pelanggar prokes, terutama yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di tempat keramaian.
"Iya mungkin selama satu bulan ini sekitar 258 pelanggar terjaring razia di kawasan yang berbeda-beda," katanya.
Kepada masyarakat, khususnya di Banda Aceh, diharapkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan pada air yang mengalir, menjaga jarak serta kurangi mobilitas dan menghindari keramaian, demikian Sarjono.
Baca juga: Satgas: Kepatuhan warga Aceh memakai masker turun 12 persen
Baca juga: Kemenkes: Mematuhi prokes tetap penting meski sudah divaksin
Baca juga: Pandemi COVID-19 belum usai, penyintas sebut jangan abai prokes
Baca juga: 48 orang sembuh dari COVID-19, warga Aceh diminta taat Prokes
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021