Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 650 guru, dosen, dan staf pengajar lainnya cukup antusias menjalani vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan di SMA Negeri 70 Jakarta Selatan.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Totok Bintoro di Jakarta, Rabu, mengatakan proses vaksinasi terhadap tenaga pengajar juga berlangsung tertib, aman, dan terkendali.
"Dari sisi proses cukup bagus, persiapan dan pemeriksaannya lancar, suntik vaksin biasa aja rasanya," kata Totok.
Totok menyebutkan proses vaksinasi terhadap staf pengajar terbilang cepat dan peserta wajib menjalankan protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh hingga masuk ke ruang registrasi.
Setelah masuk ruang registrasi calon penerima vaksin mendapatkan nomor antrean untuk masuk ke ruangan vaksinasi.
"Anehnya nomor tersebut tidak digunakan untuk antre masuk di ruangan, siapa yang duduk di barisan depan dia yang duluan masuk," ujar Totok.
Setelah berada di dalam ruangan, calon penerima vaksin menunggu giliran untuk dipanggil.
Sebelum disuntik vaksin, petugas mendata penerima vaksin sesuai data yang sudah terdaftar.
"Pemeriksaan persyaratan verifikasi cukup rapi, dan dokter bekerja dengan baik sampai pelaksanaan vaksinnya selesai," ujarnya.
Setelah divaksin, penerima vaksin langsung diarahkan ke ruang observasi di tenda dilengkapi dengan pendingin suhu ruangan.
Juga disediakan ruang ICU darurat di mushola bagi penerima vaksin apabila mendapat keluhan berlanjut. Sekitar lima unit mobil ambulan juga disiagakan di lokasi.
Totok menuturkan UNJ bersama perguruan tinggi negeri lainnya mendapat kesempatan vaksinasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi.
Total ada 23 dosen dan pimpinan UNJ yang mendapat panggilan untuk divaksinasi di SMA Negeri 70 Jakarta.
Sebelumnya, sebanyak 650 guru dan tenaga pendidik di Jakarta dan sebagian di Bogor menjalani vaksinasi fase pertama di SMA Negeri 70.
Pelaksanaan vaksinasi dibagi tiga gelombang, gelombang pertama pukul 08.00 WIB-10.00 WIB sebanyak 250 orang, lalu pukul 11.00 WIB-12.00 WIB sebanyak 150 orang, sisanya pukul 13.00 hingga selesai sebanyak 250 orang.
Kenyamanan selama vaksinasi juga dirasakan oleh Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 11 Tebet, Triyanto Murjoko yang mengaku tidak ada kekhawatiran setelah mendapatkan vaksinasi.
Triyanto juga berharap setelah vaksinasi selesai pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan.
"Kita semua sudah rindu untuk belajar tatap muka, apalagi siswa-siswi SLB ini butuh kekhususan dalam belajar, belajar tatap muka lebih efektif dari pada jarak jauh," tutur Triyanto.
Baca juga: 650 tenaga pendidik jalani vaksinasi COVID-19 di SMAN 70 Jakarta
Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi COVID-19 pada guru di SMAN 70 Jakarta
Baca juga: Presiden berharap pendidikan tatap muka bisa dilakukan semester II
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021