Warsawa (ANTARA) - Uni Eropa (EU) mungkin memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap Belarus setelah Minsk memenjarakan dua jurnalis karena merekam protes, kantor berita negara Polandia PAP mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau, Selasa.

Belarus menahan lebih dari 33.000 orang dalam penumpasan dengan kekerasan terhadap protes melawan pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko menyusul pemilihan umum Agustus, yang menurut lawan-lawannya berlangsung curang. Lukashenko telah menjabat sejak 1994.

"Sayangnya, situasi di Belarus terus memburuk, sehingga lebih banyak sanksi mungkin akan diberlakukan. Daftar tahanan politik menjadi lebih panjang. Juga dua jurnalis Belsat ditambahkan ke daftar itu," kata Rau mengutip PAP.

Minggu lalu, pengadilan Belarus memenjarakan dua jurnalis Belarus selama dua tahun atas tuduhan mengatur protes terhadap Lukashenko.

Kedua jurnalis itu, Katsiaryna Andreyeva, 27 tahun, dan Darya Chultsova, 23 tahun, ditahan pada November di sebuah apartemen yang mereka gunakan sebagai titik pandang memfilmkan demonstrasi atas kematian seorang pengunjuk rasa, yang terbunuh beberapa hari sebelumnya.

EU memberlakukan putaran ketiga sanksi Belarus pada Desember, yang menyebut daftar orang yang dilarang bepergian dan dibekukan asetnya menjadi 88 orang dan tujuh entitas.

Inggris, Kanada dan Amerika Serikat juga menjatuhkan sanksi terhadap pejabat Belarus.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dua wartawan dipenjara di Belarus usai meliput aksi protes

Baca juga: Swiss bekukan aset Presiden Belarus Lukashenko

Baca juga: Polisi Belarus tangkap puluhan dokter yang hendak berunjuk rasa

Kemenkeu MOU dengan Republik Belarus

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021