Di lokasi Aia Maruok ini api masih hidup, karena merupakan lahan gambut dan api sulit dipadamkan. Saat ini Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Agam masih memadamkan api
Lubukbasung, Sumbar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan seluas 29,5 hektare lahan kelapa sawit milik warga di daerah itu yang terbakar selama Februari 2021 menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
"Kebakaran lahan sekitar 29,5 hektare itu tersebar di lima titik pada tiga kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Syafrizal di Lubukbasung, Kabupaten Agama, Selasa.
Ia mengatakan ke 29,5 hektare lahan itu berada di Lubuak Gadang, Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjungmutiara dengan kebakaran sekitar 15 hektare milik empat orang petani yang terbakar pada Senin (8/2) 2021.
Setelah itu, di Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjungmutiara sekitar 9,5 hektare dengan pemilik dua orang terbakar pada Jumat (12/2).
"Di lokasi Aia Maruok ini api masih hidup, karena merupakan lahan gambut dan api sulit dipadamkan. Saat ini Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Agam masih memadamkan api di Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjungmutiara," katanya.
Sedangkan di Alahan Jambu, Jorong Tapian Kandis, Nagari Persiapan Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan sekitar dua hektare dengan pemilik satu orang terbakar pada Minggu (21/2).
Sementara di Sitanang, Kecamatan Ampeknagari sekitar satu hektare dengan pemilik satu orang terbakar pada Minggu (21/2).
Selain itu di Afdeling Golf, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara sekitar dua hektare dengan pemilik satu orang yang terbakar pada Senin (22/2).
"Pohon kelapa sawit yang terbakar itu dengan usia sekitar satu tahun sampai lima tahun," katanya.
Akibat kejadian itu, tambahnya pemilik mengalami kerugian sekitar ratusan juta, karena ada pohon kelapa sawit dengan kondisi hangus terbakar.
Namun pihaknya belum bisa memastikan total kerugian, karena masih fokus untuk memadamkan api.
"Kita belum melakukan pendataan total kerugian akibat kebakaran itu ke pemilik," katanya.
Ia mengakui semenjak awal Februari 2021 kondisi cuaca sangat panas melanda Agam.
Dengan kondisi itu, Syafrizal mengimbau warga untuk tidak membakar hasil perambahan, tidak membuang puntung rokok sembarangan saat kondisi cuaca panas ini dan lainnya.
"Jangan membakar hasil rambahan, karena berpotensi menyalar ke daerah lain," demikian Syafrizal.
Baca juga: Lahan kelapa sawit di Agam Sumbar terbakar
Baca juga: Cuaca panas picu meluasnya kebakaran lahan sawit di Agam-Sumbar
Baca juga: Dua hektare lahan kelapa sawit kembali terbakar di Agam
Baca juga: BPBD Agam kesulitan padamkan api bakar sawit warga
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021