Mataram (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat Heru Saptaji mengatakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021 bisa menjadi ajang bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memperluas pasar secara virtual.
"Itu bisa menjadi peluang untuk membuat jaringan pasar, jaringan koneksi antar UMKM. Harus bisa memanfaatkan momentum langka itu karena "dikeroyok" sekian banyak kementerian," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Heru Saptaji, di Mataram, Senin.
Gernas BBI 2021 bertema "Produk UMKM Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri" merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa kementerian/lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, termasuk di dalamnya Bank Indonesia yang ikut mendukung.
Kegiatan tersebut akan terus berlangsung setiap bulan sampai dengan akhir tahun 2021 dengan provinsi berbeda sebagai tuan rumah. Kegiatan pertama digelar di Bali pada Januari 2021, kemudian berlanjut di Sumatera Utara pada Februari 2021.
Heru menambahkan untuk kegiatan ketiga di NTB, akan dipusatkan di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika pada Maret 2021. Selanjutnya, kegiatan beralih ke Jawa Barat pada April, dan kemudian digelar di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Mei 2021.
"Lima daerah yang menjadi tuan rumah Gernas BBI merupakan destinasi pariwisata super prioritas. Ditambah tujuh provinsi yang juga destinasi wisata untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Khusus di NTB, lanjut Heru, pihaknya akan mempromosikan produk 50 UMKM yang sudah lulus proses kurasi yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB.
Para UMKM unggulan tersebut, terdiri atas 30 UMKM binaan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, dan 20 UMKM merupakan binaan Dekranasda dan dinas terkait lingkup Pemerintah Provinsi NTB.
Ragam produksi UMKM tersebut mulai dari produksi busana dari kain tenun khas NTB, kerajinan tangan, hingga produk makanan-minuman.
Baca juga: Presiden sebut Gerakan Bangga Buatan Indonesia sukses
Produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha binaan tersebut akan bersaing dalam pasar virtual Gernas BBI 2021 yang bisa dilihat secara daring (online) oleh seluruh rakyat Indonesia. Termasuk seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di luar negeri.
"Sebanyak 50 produk UMKM unggulan NTB, nantinya akan bersaing dengan produk UMKM terbaik dari seluruh Indonesia. Semua produk bisa dilihat di pasar virtual oleh seluruh masyarakat se-Nusantara," ucap Heru.
Gernas BBI 2021, juga bisa menjadi sebuah kesempatan bagi pelaku UMKM NTB yang sudah lolos kurasi untuk menaikkan kelasnya hingga ke pasar luar negeri.
Sebab, sebagian besar produk unggulan tersebut sudah layak ekspor, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Kantor Perwakilan Bank Indonesia di luar negeri untuk membantu mempromosikan di wilayah kerjanya.
"Kalau pasarnya sudah meluas, tentu harus mampu menjaga ketersediaan barang, menjaga kualitas dan kapasitas produksinya. Sebab yang paling penting adalah ketika dipesan barangnya ada," katanya.
Heru juga berharap para pelaku UMKM di wilayah kerjanya benar-benar mampu memanfaatkan momen Gernas BBI 2021 untuk lebih tertib dan disiplin dalam mengelola usaha serta membiasakan diri menerapkan ekonomi digital.
"Ditengah pandemi, satu terobosan yang bisa kita lakukan adalah membiasakan pelaku usaha menembus pasar digital. Kalau tanpa diciptakan dan dikondisikan mereka tidak akan terbiasa. Padahal ke depan adalah abad ekonomi digital," katanya.
Baca juga: Gernas BBI angkat citra destinasi prioritas Mandalika
Baca juga: Luhut: Kita harus bangga gunakan produk dalam negeri
Pewarta: Awaludin
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021