Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan yang baru Ali Ghufron Mukti mengatakan dirinya bersama jajaran direksi siap untuk bertugas melanjutkan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sudah berjalan sejak 2014.

“Kami siap meneruskan langkah BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta JKN-KIS," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Tak lupa dia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para Direksi BPJS Kesehatan yang telah purna tugas.

"Terima kasih atas kontribusi dan dedikasi yang begitu besar dalam memimpin BPJS Kesehatan mengelola Program JKN-KIS,” ujar Ali Ghufron.

Baca juga: Ali Ghufron ingin BPJS Kesehatan tingkatkan kualitas pelayanan

Baca juga: Achmad Yurianto : Tantangan sistem kesehatan akan semakin kompleks

Dia mengatakan Program JKN-KIS juga telah menjadi top of mind pembiayaan pelayanan kesehatan di Indonesia. Pemanfaatan program ini terus meningkat yang menunjukkan bahwa Program JKN-KIS sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan banyak masyarakat Indonesia yang sudah memanfaatkan Program JKN-KIS.

Untuk pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), tercatat 49,2 juta kasus di tahun 2016. Angka itu naik menjadi 69,6 juta kasus di tahun 2020. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), tercatat 7,6 juta kasus di tahun 2016 dan menjadi 9,03 juta kasus di tahun 2020.

“Tentu dalam perjalanannya ke depan akan ada dinamika dan tantangan tersendiri dalam mengelola JKN-KIS. Namun kami optimis, dengan kerja keras bersama, kita dapat meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi, mencapai target-target yang ditetapkan, serta melakukan penyempurnaan di berbagai aspek,” kata Ali Ghufron.

Menurutnya, terdapat sejumlah hal yang menjadi fokus perhatian jajaran direksi baru. Pertama, fokus pada upaya meningkatkan kualitas layanan kepada peserta sesuai customer journey, antara lain dengan mengurai antrean di fasilitas kesehatan, mempercepat koordinasi rujukan antar fasilitas kesehatan, mengoptimalkan badging sistem informasi BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan serta perkuat upaya edukasi publik mengenai JKN-KIS.

“Di samping itu kami juga akan fokus adanya keterlibatan dengan stakeholder dan masyarakat (termasuk pusat, daerah, Asosiasi Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, profesi, perguruan tinggi serta lembaga penelitian, para ahli dan pengamat BPJS Kesehatan) dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS dan hal yang juga sangat penting menjadi fokus proyeksi baru adalah bagaimana berupaya menjaga keberlangsungan keuangan program ini," kata Ali Ghufron.

la menuturkan bahwa untuk meningkatkan cakupan kepesertaan JKN-KIS, pihaknya berencana mengoptimalkan keterlibatan peserta dan berbagai pihak lainnya untuk mendukung JKN-KIS. Dengan demikian, masyarakat yang belum memperoleh perlindungan jaminan sosial kesehatan bisa segera terdaftar menjadi peserta JKN KIS.

“Untuk membangun ekosistem JKN-KIS yang ideal, BPJS Kesehatan memerlukan dukungan dari berbagai pihak," ujarnya.

Ekosistem JKN-KIS yang sehat akan tercapai bila masing-masing pemangku kepentingan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya.

"Untuk itu, kami juga akan melakukan optimalisasi kerjasama lintas sektoral dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Ali Ghufron.*

Baca juga: Presiden lantik Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan

Baca juga: Presiden tunjuk eks Wamenkes Ali Ghufron sebagai Dirut BPJS Kesehatan

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021