Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah menyiagakan seluruh perangkat telekomunikasi dan tim operasional sebagai langkah antisipasi, demi memastikan layanan TelkomGroup tetap berjalan normal terkait dengan curah hujan yang sangat tinggi yang menyebabkan terjadi banjir di beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnya.

“Secara keseluruhan perangkat telekomunikasi TelkomGroup baik outdoor maupun indoor dilaporkan dalam kondisi aman," ujar Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Pujo juga mengatakan bahwa Telkom telah menyiapkan personel yang siaga secara tersebar di berbagai wilayah, perangkat pendukung dan genset untuk back up catuan listrik demi mengantisipasi adanya banjir susulan di beberapa lokasi perangkat.

Dari total 150 Sentra Telepon Otomat (STO) di kawasan Telkom Regional 2 Jabotabek dan Banten yang beroperasi, hingga saat ini masih dalam kondisi aman terkendali.

Sebanyak 23 STO yang berpotensi terdampak banjir, sudah disiapkan mesin pompa air yang memadai, sehingga dampak banjir dapat diminimalisasi.

“Telkom terus memonitor perangkat dan jaringan khususnya pada musim hujan ini, baik di wilayah Jakarta dan sekitar maupun wilayah lain di seluruh Indonesia guna menjaga kualitas layanan dan kenyamanan pelanggan TelkomGroup. Semoga kondisi sekitar yang terdampak banjir bisa kembali kondusif,” kata Pujo.

Selain memastikan keamanan perangkat jaringan, Telkom juga turut memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir Jabotabek.

Bantuan yang diberikan berupa paket yang berisikan alat kebersihan, makanan, dan air mineral.

Sebelumnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai kemungkinan banjir yang masih berpeluang terjadi pada Maret dan April 2021. Dengan potensi banjir kategori menengah harus diwaspadai pada Maret meski daerah potensi banjir berkurang pada April.

Musim hujan 2020-2021 di Indonesia sendiri dipengaruhi fenomena iklim global La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan hingga 40 persen dengan La Nina diperkirakan masih akan berlangsung setidaknya hingga Mei 2021.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021