Pamekasan (ANTARA) - Sebagian desa di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur saat ini mulai mengembangkan wisata pertanian, sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di desa itu.
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Minggu, salah satu desa yang telah memaparkan konsep pengembangan wisata desa berbasis pertanian adalah Desa Gagah, yakni salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kadur, Pamekasan.
"Yang diajukan oleh pemerintahan desa kepada kami dan hendak dijadikan objek wisata pertanian adalah tanah kas desa," katanya di Pamekasan.
Bupati menuturkan, Pemerintahan Desa Gagah, berencana mengembangkan kawasan pariwisata pertanian dengan memanfaatkan tanah kas desa di lahan seluas 6,5 hektare yang ada di desa itu yang akan diberi nama Agrowisata Madurasa.
"Pada 18 Februari 2021 kemarin kepala desa, BPBD, dan aparat desanya telah menyampaikan paparan tentang rencana pengembangan objek wisata itu," kata dia menuturkan.
Bupati muda ini lebih lanjut menjelaskan, selain dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat desa, pengembangan objek wisata berbasis pertanian di Desa Gagah yang hendak memanfaatkan tanah kas desa itu, karena selama ini tanah kas desa disewakan kepada warga desa lain, sehingga kurang dirasakan manfaatkan oleh masyarakat desa setempat.
Pemdes Gagah, sambung mantan anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan itu menginginkan agar keberadaan tanah kas desa bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat desa setempat.
"Maka, dengan adanya destinasi wisata itu, diharapkan, bisa meningkatkan perekonomian warga. Selain itu untuk memaksimalkan pengelolaan sumber daya alam yang ada di desanya, sebagai objek wisata alam yang bernuansa pertanian," kata bupati, menjelaskan.
Selain itu, potensi pendukung berupa kerajinan hasil produk pertanian seperti anyaman tikar, gula siwalan yang banyak diproduksi masyarakat desa juga bisa dioptimalkan. Suasana perbukitan dengan aliran sungai yang tidak pernah kering saat kemarau di sisi utara desa dimana di sekitar lokasi itu memang merupakan letak tanah kas desa, menjadi pertimbangan tersendiri bagi sang kepala desa.
"Apabila ini nantinya terealisasi dengan baik, maka akan banyak lapangan pekerjaan yang tercipta melalui program ini, disamping mata pencaharian pokok masyarakat kami di Desa Gagah sebagai petani akan terus berkembang," kata kepala desa itu, Hendra Budi Krisna saat menyampaikan pemaparan pengembangan wisata pertanian di desanya.
Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menambahkan, bahwa pembangunan destinasi agrowisata di desanya diperkirakan akan rampung dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Adapun sajian wisata desa yang akan ditampilkan menurutnya berupa spot swafoto di sawah, lintasan atletik, tempat perkemahan dan beberapa sarana prasarana lainnya sebagai penunjang sehingga pengunjung betah berlama-lama, termasuk produk hasil kerajinan warga setempat juga akan berbuah manis.
Kafe sawah dengan penginapan bernuansa Madura zaman dulu merupakan konsep utama yang hendak dijadikan menu pokok dalam pengembangan destinasi agrowisata Madurasa ini. Ini dimaksudkan, selain untuk melestarikan budaya Madura, destinasi wisata yang hendak dikembangkan Pemdes Gagah ini juga bisa menjadi wisata edukasi di Pamekasan.
Hendra menjelaskan, nama wisata pertanian yang hendak dikembangkan itu Agrowisata Madurasa, karena terletak di Dusun Madurasa, salah satu dari empat dusun yang ada di desa itu.
"Dan Madurasa ini memang merupakan salah satu dusun diantara empat dusun yang ada di Desa Gagah, dengan potensi sumber daya alam melimpah. Lahan pertanian tegal, sawah tadah hujan dan sawah irigasi ada di dusun ini, dengan pemandangan alam yang yang sangat paling menarik. Selain itu, tanah kas desa kebanyakan terletak di Dusun Madurasa," katanya, menjelaskan.
Sementara itu, Bupati Baddrut Tamam mengapresiasi rencana Pemdes Gagah itu, lantaran sesuai dengan misi Pemkab Pamekasan yang akan membangun Pamekasan melalui pertumbuhan ekonomi yang merata dari desa-desa.
"Saya senang dan bahagia sekali atas beberapa rencana luar biasa yang akan dilaksanakan di desanya. Nah tinggal kemudian semangat ini yang harus dijaga oleh pak Kades dan seluruh stakeholder, anak-anak muda di sana yang kalau rencana ini terlaksana, Desa Gagah bisa menjadi desa yang berkemajuan," kata bupati.
Lebih lanjut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan yang juga mantan anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, upaya serius dan sungguh-sungguh melalui kerja keras memang perlu terus dilakukan oleh semua elemen masyarakat di Kabupaten Pamekasan untuk memajukan Pamekasan.
Sebab, pada prinsipnya, sambung "RBT" sapaan akrab Bupati Baddrut Tamam ini, tidak akan mungkin akan mendapatkan hasil yang luar biasa dari kerja yang biasa-biasa saja. Hasil yang luas biasa, akan diperoleh dari usaha dan kinerja yang luas biasa pula. Prinsip bahwa usaha tidak akan mengelabui hasil harus menjadi pegangan semua pihak dalam berupa mendorong kemajuan Pamekasan ke arah yang lebih baik.
Pemikiran terbuka dengan upaya yang 'anti-maindstream' perlu dilakukan, apalagi di era modern dimana teknologi sudah menjadi penggerak roda kehidupan, sehingga upaya sinergi dengan semua elemen harus dilakukan. Sebab, hasil kajian sejumlah lembaga akademik, orang bisa maju dalam beberapa bidang, bahkan dalam hal, ketika mampu berkolaborasi dengan baik.
Dalam pertemuan itu, Bupati Baddrut Tamam mencontohkan sosok Nadin Makarim yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ia tidak memiliki banyak kendaraan, akan tetapi bisa menjadi pengusaha jasa transportasi melalui aplikasi ojek online (gojek), bahkan jenis usahanya ini diakui oleh dunia sebagai salah satu bentuk terobosan baru yang memberdayakan dan menyejahterakan banyak orang.
"Dari catatan ini, dapat kita pahami bahwa komitmen yang sungguh-sungguh dengan usaha yang serius, pasti menemui jalan yang terbaik. Cara efektif merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, yakni kolaborasi. Mas Nadin tidak punya banyak sepeda motor dan mobil, akan tetapi dia berkolaborasi dengan para pemilik kendaraan bermotor yang punya aplikasi ojek online," kata bupati.
Selanjutnya, bupati muda ini menjelaskan, Desa Gagah merupakan salah satu desa di Pamekasan memiliki konsep matang tentang upaya pengembangan ekonomi dan pemanfaatan potensi desa, dan oleh karenanya dirinya mengaku senang, sebab melalui perencanaannya yang matang dan terarah, maka hasilnya juga akan lebih baik dan terukur.
Sementara itu, berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Pemkab Pamekasan, Desa Gagah, merupakan satu dari tiga desa di Kecamatan Kadur, Pamekasan yang telah menetapkan tema program pengembangan ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan objek wisata. Desa lainnya adalah Desa Kadur dan Kertagena Daya.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021