Jakarta (ANTARA) - DPP PDI Perjuangan (PDIP) turun langsung membantu rakyat yang menjadi korban banjir Jakarta dengan mempersiapkan dapur umum.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu, mengatakan partainya turun di Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna). Sejumlah dapur umum dipersiapkan di kantor-kantor partai tingkat (DPC) yang tersebar di beberapa wilayah Jakarta yang terkena dampak banjir.
Baca juga: PMI ingatkan relawannya prioritaskan prokes saat tanggulangi banjir
Partai, kata dia memerintahkan bahwa kepentingan rakyat harus selalu dikedepankan, dan anggota serta kader partai wajib membantu rakyat.
Dapur umum PDIP itu terletak di kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, di DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur, di Posko Repdem Kecamatan Kramat Jati, di kantor DPC PDI Perjuangan Jakarta Barat dan di kantor DPC PDI Perjuangan Jakarta Pusat.
Hasto mengatakan saat ini menjadi prosedur tetap di partai, ketika terjadi bencana di suatu wilayah maka organ partai secara otomatis bergerak memberikan bantuan.
Baca juga: PLN terjunkan 6.170 personil untuk terdampak banjir Jakarta-Jabar
"Dari beras, kemudian ikan asin, mi instan, itu memang kita pakai. Dan langsung dikirim ke DPC," kata Hasto.
Kesiapan itu, menurut dia, juga membuat partainya bisa bergerak cepat membangun dapur umum di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, saat tragedi Pesawat Sriwijaya Air yang lalu.
"Jadi itu, gerak cepat. Baguna ini juga, langsung menjadi infrastruktur partai di dalam membumikan nilai-nilai kemanusiaan dan kerakyatan itu," kata Hasto.
Baca juga: 14.545 roti didistribusikan ke pengungsian banjir di Jaktim
Menurut Pramono, jarang sekali seorang tokoh sekaligus ketua umum partai, yang kemudian pernah menjabat presiden dan wakil presiden, begitu cinta tanaman, alam dan lingkungan. Tokoh demikian ada pada sosok Megawati Soekarnoputri.
"Saya masih ingat ketika partai-partai belum ada namanya Badan Penanggulangan Bencana, Ibu Mega-lah yang pertama kali, mencanangkan, membentuk Baguna. Baru setelah itu partai lain mengikuti," kata Pramono Anung.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021