Bukhari yang ditemui di lokasi banjir, Sabtu, tengah sibuk mengevakuasi karung berisi beras yang terendam banjir.
"Tahun 2020 banjir masuk toko enggak tinggi, tapi hari ini air naiknya tinggi, saya sudah pindahin karung beras ke tempat tinggi, masih kena juga," kata Bukhari.
Ia menyebutkan ada enam karung beras yang rusak terendam banjir, berat satu karung 50 kg sehingga jumlah total 300 kg beras miliknya yang rusak terendam air.
Bukhari mengatakan 300 kg beras jenis ramos tersebut dijual Rp520 ribu per karungnya.
Kini beras tersebut rusak tidak bisa digunakan, air banjir membuat beras mengembang dan bau.
"Udah enggak bisa dipakai lagi ini, satu jam lagi udah bau," tutur Bukhari.
Beras yang sudah terkena air tersebut diangkut menggunakan sepeda motor. Bukhari dibantu warga mengevakuasi karung beres ke tempat yang lebih tinggi, untuk selanjutnya dijadikan pakan ayam.
Bukhari berharap pemerintah pusat maupun daerah memberikan bantuan untuk mengganti kerugian yang dialami warga DKI Jakarta akibat musibah banjir.
"Semoga ada perhatian pemerintah saja," Bukhari berharap.
Wilayah Pondok Jaya termasuk kawasan terdampak banjir cukup parah dengan ketinggian mencapai 1,5 meter hingga 2 meter akibat curah hujan ekstrem dan luapan air Kali Mampang.
Air Kali Mampang meluap karena terjadi tanggul jebol di Mampang Prapatam XIV (Perumahan Mampang Asri), tepatnya tanggul Kali Krukut.
Baca juga: Warga derita gagal ginjal dievakuasi untuk berobat saat banjir melanda
Baca juga: Arus lalu lintas dua ruas jalan di Jakarta Barat dialihkan
Baca juga: Banjir di Benhil capai 70 cm hingga semeter
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021