Jakarta (ANTARA) - Perangkat pintar saat ini tidak melulu identik dengan ponsel, perusahaan teknologi berlomba-lomba membuat benda-benda konvensional menjadi "pintar" seperti yang akan diulas kali ini, gantungan kunci pintar.
Samsung Electronics Indonesia membawa perangkat yang sama sekali baru ini ke pasar Indonesia, Galaxy SmartTag.
Ide yang ingin diberikan sederhana, menghubungkan benda-benda yang saat ini tidak memiliki sambungan internet ke ponsel sehingga bisa dilacak keberadaannya.
Desain
Ukuran Galaxy SmartTag tidak lebih dari ibu jari orang dewasa, atau lebih tepatnya 1,54 x 1,54 x 0,3 inci.
Gantungan kunci ini berbentuk ketupat, bagian tengah yang berupa lingkaran dan tulisan "Galaxy SmartTag" akan berbunyi jika dipencet. Bentuk perangkat ini mengingatkan pada kunci mobil elektronik.
Pada bagian atas terdapat lubang untuk menggantungkan Galaxy SmartTag ke benda lain, misalnya kunci kendaraan.
Satu sisi berisi tulisan "Galaxy SmartTag", sementara sisi lain memuat logo "Samsung".
Pada bagian bawah Galaxy SmartTag terdapat rongga kecil, kemungkinan untuk membongkar perangkat ini.
Baca juga: Tak perlu pikir ulang, segera dapatkan Samsung A12 seharga 2 jutaan
Baca juga: "Flagship" Samsung akan dijual tanpa "charger"
Berbeda dengan perangkat pintar lain, Galaxy SmartTag tidak memiliki baterai tanam dan tidak bisa diisi daya.
Gantungan pintar ini menggunakan baterai yang sering dijumpai di jam tangan analog, diperkirakan bisa bertahan selama setahun.
Cara pakai
Ide besar perangkat ini yaitu menghubungkan perangkat non-pintar untuk tersambung ke ponsel pintar, supaya pengguna bisa melacak keberadaan benda tersebut.
Sebelum menggunakan Galaxy SmartTag, pengguna harus menggunakan ponsel Samsung, seri apa pun, namun diutamakan ponsel keluaran masa kini, yaitu seri M, seri A maupun seri flagship Galaxy Note, Galaxy S dan Galaxy Fold.
Antara menggunakan Galaxy A71 untuk memantau Galaxy SmartTag.
Galaxy SmartTag bisa diakses dari aplikasi SmartThings, yang biasanya sudah terpasang di ponsel Galaxy seri mana pun. Untuk masuk ke SmartThings, pengguna harus memiliki Samsung Account.
Aplikasi ini bisa diunduh di Galaxy Store, jika belum terpasang di ponsel. Ketika pertama kali memasang aplikasi ini, ANTARA menyarankan untuk tersambung ke Wi-Fi karena pengguna masih harus mengunduh lagi beberapa hal begitu SmartThings terpasang.
Setelah masuk (login) ke aplikasi SmartThings dan mengaktifkan lokasi atau GPS, tekan bagian tengah perangkat, yang terdapat tulisan "Galaxy SmartTag".
Sesuai dengan fungsinya, untuk melacak keberadaan benda, aplikasi ini membutuhkan akses ke lokasi.
Ikuti petunjuk yang ada di layar ponsel untuk menyambungkan Galaxy SmartTag ke ponsel, gantungan pintar ini sudah bisa digunakan
Aplikasi SmartThings berfungsi untuk memantau berbagai perangkat pintar dalam ekosistem Galaxy yang dimiliki pengguna, termasuk Galaxy SmartTag.
Aplikasi ini bisa digunakan untuk mengatur sejumlah setelan di Galaxy SmartTag, seperti nada dering dan melihat kapasitas baterai.
Baca juga: Sama-sama punya S Pen, ini perbedaan Galaxy S21 dan Note
Cara mencari
Meski pun tergolong perangkat pintar dan bisa untuk melacak lokasi, Galaxy SmartTag berbeda dengan ponsel pintar, yaitu tidak terhubung ke jaringan seluler.
Perangkat ini mengandalkan koneksi Bluetooth sehingga hanya bisa digunakan untuk jarak yang terbatas. Sinyal yang dipantulkan Galaxy SmartTag masih cukup baik ketika berada di jarak 100 meter dari ponsel pengguna.
Pasang Galaxy SmartTag ke benda-benda penting, terutama yang sering hilang atau lupa di mana meletakkannya.
Untuk mencari benda yang dipasangi Galaxy SmartTag, buka aplikasi SmartThings, cari fitur SmartThings Find. Ketuk ikon SmartTag kemudian ketuk area mana pun di dalam peta SmartThings Find untuk membuka pencarian.
Peta SmartThings Find akan menampilkan ikon ponsel dan SmartTag, menunjukkan di mana lokasi benda yang dicari.
Ketuk "Search Nearby" untuk melihat seberapa kuat sinyal yang dipantulkan dari gantungan tersebut, semakin dekat tentu akan semakin kuat sinyal yang didapat.
Fitur Navigasi di SmartThings Find bisa digunakan untuk memandu ke lokasi barang hilang.
Jika masih belum bisa menemukan Galaxy SmartTag meski pun sudah berada di lokasi, ketuk "Ring", maka gantungan akan mengeluarkan bunyi.
Bluetooth hanya bisa terkoneksi dengan perangkat dari jarak dekat, semakin jauh dari ponsel pintar, sinyal akan semakin lemah. Pengalaman ANTARA selama memakai Galaxy SmartTag, sinyal hilang begitu berjarak, kurang lebih 150 meter.
Galaxy SmartTag mendukung Galaxy SmartThings Find Network, ketika benda ini berada terlalu jauh dari ponsel pemilik, masih ada harapan terdeteksi oleh pengguna ponsel Galaxy lainnya.
Peta SmartThings Find akan memberi informasi jika Galaxy SmartTag terdeteksi oleh pengguna ponsel Galaxy lain. Jika terjadi demikian, pengguna bisa bergerak ke arah lokasi yang terdeteksi dengan bantuan fitur Navigate.
Baca juga: Apple rajai pasar tablet global, Samsung urutan kedua pada 2020
Baca juga: Samsung garap layar ponsel yang dapat digulung dan digeser
Sinyal yang ditangkap dari Galaxy SmartTag akan semakin kuat, kemudian ketuk fitur Ring agar gantungan tersebut berbunyi.
Samsung juga memberikan opsi mendeteksi Galaxy SmartTag lewat website jika ponsel tidak bisa digunakan, yaitu dengan masuk ke Samsung Account.
Tips dan saran
Galaxy SmartTag menawarkan kemudahan mencari benda-benda penting yang tidak bisa terhubung ke internet, sayangnya, perangkat ini belum memiliki sertifikasi tahan air.
Samsung pada bungkus luar Galaxy SmartTag menampilkan ikon saran untuk menggantungkan perangkat ini, yaitu kunci, koper dan anjing.
Berdasarkan pengalaman selama memakai perangkat ini, pasang Galaxy SmartTag pada benda-benda yang sangat penting atau mengganggu aktivitas jika terselip, bahkan hilang, seperti kunci mobil atau motor.
Jika ingin memasang Galaxy SmartTag pada hewan peliharaan, misalnya anjing atau kucing, pastikan memasang di tempat yang tidak terkena air ketika hewan sedang makan dan minum.
Jangan lupa mencopot perangkat ini sebelum memandikan hewan.
Galaxy SmartTag dipasarkan seharga Rp399.000. Saat ini belum ada vendor lain yang secara resmi memasarkan produk serupa di Indonesia.
Baca juga: Perbarui seri M, Samsung tawarkan Galaxy M02
Baca juga: Samsung gencar tambah ekosistem perangkat pintar di Indonesia
Baca juga: Samsung luncurkan ponsel sejutaan Galaxy A02
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021