Jakarta (ANTARA) - Aktor Nicholas Saputra membagi tipsnya untuk mengurangi sampah, mulai dari pencegahan hingga pengelolaannya, untuk menyambut Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari ini.
Berikut rangkumannya sebagaimana dikutip dari keterangan Ruangguru yang diterima ANTARA, Sabtu.
Baca juga: Tips wisata di kala pandemi menurut Nicholas Saputra
Kurangi konsumsi
Salah satu cara dalam mengurangi sampah adalah dengan meminimalkan konsumsi. Semakin besar tingkat konsumsi, maka sampah yang dihasilkan juga semakin besar, apa pun benda yang dikonsumsi.
"Sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi sesuatu, tanyakan dirimu apakah kamu dapat mengurangi konsumsi kamu hari ini? Apakah hal yang ingin kamu beli dan konsumsi berlebihan atau tidak?" kata Nicholas.
"Jangan lupa, semakin dikit kamu mengkonsumsi, maka sampah yang kamu hasilkan juga semakin sedikit," imbuhnya.
Bawa dan gunakan tas belanja
Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia. Kantong plastik umumnya didapatkan saat berbelanja. Nah, mulailah praktikan membawa dan menggunakan tas belanja sendiri. Bila ini dapat menjadi kebiasaan, maka jumlah sampah yang dihasilkan juga pasti akan berkurang.
Bila mendapatkan kantong plastik, simpan dan gunakan lagi di lain waktu. Simpan kantong plastik tersebut, dan dimaksimalkan penggunaannya agar tidak hanya dipakai sekali saja.
Pilih penjual yang menggunakan kemasan dengan bahan biodegradable. Jika terpaksa mengkonsumsi atau membeli produk dengan kemasan sekali pakai, usahakan agar kita memilih produk dengan kemasan biodegradable, karena kemasan dengan bahan biodegradable dapat terurai dalam waktu 12-24 bulan dan dapat dihancurkan secara alami.
Baca juga: Duta Unicef: Jaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19
Pisahkan sampah organik dan anorganik
Proses pemisahan sampah berdasarkan jenisnya merupakan tahap awal dari proses daur ulang. Anda dapat membantu tempat pengelolaan sampah dengan mulai memilah sampah di rumah.
Anda bisa memisahkan tempat sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah yang mudah terurai seperti buah dan sisa makanan dapat kamu masukkan ke dalam tempat sampah organik.
Sementara sampah lain yang sulit terurai seperti kaleng aluminium, kemasan plastik, kaca, dan logam dapat dimasukkan ke dalam tempat sampah anorganik.
Mendaur ulang sampah
Setelah memisahkan kedua jenis sampah, tahap selanjutnya adalah mendaur ulang sampah organik. Contohnya seperti dedaunan kering yang dapat didaur ulang menjadi pupuk kompos untuk tanaman di rumah.
Bila ada jenis sampah yang tidak bisa didaur ulang secara mandiri, Anda dapat mengirim limbah tersebut ke penyedia jasa daur ulang pihak ketiga atau diberikan kepada para pemulung dan pengepul barang bekas di sekitar rumah.
Baca juga: Sprite hadir dengan botol jernih ramah lingkungan
Baca juga: Kevin Julio sebut anak muda mulai peduli isu lingkungan
Baca juga: Pengelolaan sampah yang tepat dorong perputaran ekonomi nasional
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021