Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama yang mulai lepas dari tekanan pandemi COVID-19 dan merupakan tahun kunci bagi pemantapan pemulihan ekonomi

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengharapkan pada 2022 menjadi tahun pertama Indonesia mulai lepas dari tekanan pandemi COVID-19.

"Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama yang mulai lepas dari tekanan pandemi COVID-19 dan merupakan tahun kunci bagi pemantapan pemulihan ekonomi," kata Suharso Monoarfa pada pertemuan secara virtual pembahasan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pembangunan pada 2022 menjadi tahun pemulihan ekonomi dengan cara meningkatkan daya beli dan produktivitas.

Caranya, kata dia, berupaya menuntaskan krisis kesehatan, tidak hanya COVID-19, tetapi juga tuberkulosis di Indonesia.

Selain itu, lanjut dia, pemulihan ekonomi juga didorong dengan adanya pemberian bantuan untuk pemulihan dunia usaha, menjaga daya beli rumah tangga, dan investasi padat karya.

Sementara itu, kata dia, peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui peningkatan nilai tambah, penguatan ketahanan pangan, pembangunan rendah karbon, dan peningkatan pemerataan infrastruktur serta kualitas layanan digital.

Di sisi lain, reformasi struktural juga diharapkan mendukung percepatan pemulihan ekonomi melalui reformasi sistem kesehatan nasional, perlindungan sosial, serta pendidikan dan keterampilan.

Sementara itu, dalam RKP 2022 ada tujuh prioritas nasional yang sejalan dengan fokus pembangunan bagi industri, pariwisata, ketahanan pangan, UMKM, infrastruktur, transformasi digital, pembangunan rendah karbon, reformasi kesehatan, reformasi perlindungan sosial, dan reformasi pendidikan dan keterampilan.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, investasi akan menjadi salah satu kunci dalam pemulihan ekonomi pada 2022 karena menciptakan lapangan kerja lebih besar.

Selain investasi, beberapa faktor yang dapat mendorong pemulihan ekonomi adalah ekspor yang kembali membaik dan sektor industri pengolahan yang kembali beroperasi seiring meningkatnya aktivitas dan mobilitas di 2022.

Untuk mencapai target pemulihan 2022, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata menambahkan pentingnya pendekatan kewilayahan untuk mencapai target pemulihan ekonomi.

Untuk itu, lanjut dia, setiap daerah perlu mengkaji potensi masing-masing wilayahnya yang dapat digali atau dioptimalkan.

Baca juga: Survei BRI: Pelaku UMKM tetap optimistis di tengah pemulihan ekonomi

Baca juga: Indef sebut pertanian jadi stabilitator pemulihan ekonomi saat pandemi

Baca juga: Fintech berpotensi besar akselerasi pemulihan ekonomi nasional

Baca juga: Kadin: UU Cipta Kerja potensial dukung pemulihan ekonomi

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021