Kerja sama kedua negara telah berlangsung multidimensi melibatkan berbagai pihak dan mencakup multisektor.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mendukung peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Norwegia di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan lingkungan.
Dalam bidang perdagangan, Puan memandang perlu terus meningkatkan arus perdagangan kedua negara yang akan lebih seimbang untuk kepentingan kedua negara.
"Peluang kerja sama juga bisa dilakukan terkait dengan sovereign wealth fund (SWF) karena Indonesia baru saja membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Oleh karena itu, dapat dijajaki kemitraan lebih erat antara SWF Norwegia dan LPI pada masa depan," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Puan mengemukakan hal itu saat melakukan pertemuan virtual dengan Ketua Parlemen Norwegia Tone Wilhemsen Troen.
Ia berharap adanya dukungan bagi peningkatan hubungan Indonesia dan Norwegia pada masa mendatang.
Baca juga: Perkuat mitigasi emisi GRK, Pemerintah nantikan dana iklim Norwegia
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari 1 jam itu, Puan mengungkapkan hubungan bilateral Indonesia dan Norwegia telah berkembang dinamis sejak 71 tahun lalu.
Menurut dia, kedua negara memiliki kesamaan sebagai negara demokrasi, menjunjung rule of law, menghargai hak asasi manusia (HAM), dan berkomitmen tinggi untuk perlindungan lingkungan hidup.
"Kerja sama kedua negara telah berlangsung multidimensi melibatkan berbagai pihak dan mencakup multisektor," ujarnya.
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, kerja sama bilateral utama kedua negara adalah terkait dengan REDD+ untuk mengatasi deforestasi dalam konteks perubahan iklim.
Puan menilai hal tersebut dapat menjadi contoh bagi keberhasilan kerja sama bilateral dalam mengatasi permasalahan global.
Sebagai hasil kerja sama REDD+, kata dia, Indonesia berhasil melakukan penurunan emisi sebesar 11,2 juta ton pada tahun 2017.
Baca juga: Sukses tekan GRK, Indonesia masih menanti realisasi komitmen RBP Norwegia
Selain itu, Indonesia juga berkomitmen menjaga kelangsungan sumber daya alamnya, seperti hutan tropis dan produksi kelapa sawit dengan memperhatikan aspek perlindungan lingkungan.
Ia menegaskan bahwa komitmen Indonesia itu merupakan bentuk kontribusi bagi upaya mengurangi emisi karbon yang akan bermanfaat bagi generasi mendatang.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021