pemerintah terbuka untuk mendorong perbaikan sarana dan prasarana toilet umum dari pihak manapun, tidak terkecuali asing.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyebutkan keterlibatan perusahaan penyedia toilet umum asal Swiss, Mister Loo dilakukan dengan mengajak perusahaan rintisan itu berinvestasi untuk memperbaiki kualitas toilet umum di Danau Toba, Sumatera Utara.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu dalam konferensi pers virtual, Jumat, menjelaskan pemerintah terbuka untuk mendorong perbaikan sarana dan prasarana toilet umum dari pihak manapun, tidak terkecuali asing.

"Kenapa Mister Loo? Semua perusahaan kita terbuka. Kebetulan saja ada Mister Loo yang memiliki standar tertentu, jadi mari kita gunakan standar yang terbaik, sehingga wisatawan domestik atau internasional pada saat melakukan kunjungan ke spot-spot, paling tidak memperoleh pelayanan yang prima," katanya.

Baca juga: Mengejar pembangunan destinasi super prioritas Danau Toba

Menurut Odo, sama halnya ketika berkunjung ke mal di mana ada standar tertentu, pemerintah ingin hal tersebut juga terjadi ketika wisatawan mengunjungi destinasi pariwisata di Indonesia.

"Jadi melihatnya lebih kepada upaya kita untuk meningkatkan kompetitif indeks kita," katanya.

Dalam Travel and Tourism Competetive Index, kualitas WC umum Indonesia memperoleh penilaian yang rendah. Bahkan jauh lebih rendah dibanding Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Baca juga: Menparekraf bersama Satgas Toilet perbaiki toilet di destinasi wisata

Odo menambahkan upaya pemerintah memperbaiki kualitas toilet umum juga dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan baik domestik maupun internasional.

"Tentu saja kita tidak menutup kemungkinan bahwa mungkin ada yang lebih baik di luar Indonesia yang kita bisa contoh dan kemudian (kita) replikasi," katanya.

Odo menjelaskan perbaikan kualitas toilet di destinasi wisata telah menjadi perhatian pemerintah dalam rangka mendorong pengembangan sektor pariwisata.

Pada Februari 2020, Kemenko Marves bersama Kemenparekraf juga sempat mengunjungi 39 titik di destinasi Danau Toba. Kala itu, ditemukan bahwa kualitas toilet umum di destinasi tersebut sangat memprihatinkan, mulai dari tidak ada air, pintu, atap hingga jadi tempat tinggal masyarakat.

Atas temuan itu, akhirnya disepakati pembangunan 10 toilet umum di Danau Toba oleh PT Pertamina (Persero) sebagai percontohan.

"Jadi harapannya toilet umum ini akan menjadi titik balik dari situasi sebelumnya yaitu membangun destinasi pariwisata berkualitas," pungkas Odo.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021