Pontianak (ANTARA) - Satgas COVID-19 Kota Pontianak di Kalimantan Barat mengizinkan beberapa sekolah yang ada di Pontianak untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Kami sudah memberikan izin kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak untuk dapat memulai pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah mulai Senin mendatang (22/2)," kata Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Pontianak, Iwan Amriadi Amran, di Pontianak, Jumat.
Iwan mengatakan persiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka ini sudah dilakukan sejak Desember 2020 lalu.
"Hal ini sebenarnya sudah kami persiapkan sejak Desember 2020 lalu. Namun, mengingat kondisi Kota Pontianak pada Januari lalu masih belum memungkinkan, maka pembelajaran tatap muka tersebut ditunda sementara waktu, " katanya.
Baca juga: Pontianak kembali tunda belajar tatap muka di sekolah
Baca juga: Pontianak kembali tunda pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Syahdan Lazis, mengatakan rencana belajar tatap muka di sekolah yang sudah disetujui oleh Wali Kota Pontianak selaku Ketua Satgas COVID-19 ini akan dilaksanakan di enam SD dan enam SMP yang ada di Kota Pontianak.
"Pembelajaran tatap muka ini dimulai atau diuji coba dulu pada enam SD dan enam SMP yang ada di Kota Pontianak. Dan kami juga menentukan bahwa yang masuk sekolah hanya siswa kelas enam SD dan kelas sembilan SMP saja," katanya.
Dia mengatakan, bahwa sekolah-sekolah yang dipilih untuk uji coba belajar tatap muka itu, berdasarkan penilaian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan melihat kesiapan dalam penerapan protokol kesehatan dari sekolah tersebut.
"Kami sudah mendatangi sekolah-sekolah tersebut dan semuanya sudah siap menerapkan protokol kesehatannya. Dan kami juga sudah koordinasi dengan kepala sekolah, untuk menjadikan sekolah-sekolah ini sebagai percontohan untuk sekolah yang lain," katanya.
Selain itu, dia juga membahas mengenai persetujuan orang tua siswa terhadap rencana pembelajaran tatap muka tersebut.
"Mengenai persetujuan orang tua, tentunya ada beberapa yang tidak setuju dengan pembelajaran tatap muka ini. Maka sekolah daring akan tetap kami adakan untuk siswa yang tidak dizinkan orang tuanya untuk sekolah tatap muka itu," ujarnya.*
Baca juga: 610 pedagang kantin sekolah terdampak pandemi COVID-19 dibantu sembako
Baca juga: Pontianak liburkan aktivitas belajar TK-SMP selama 14 hari
Pewarta: Andilala dan tim magang/Evi Julianti dan Nurtasya
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021