Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mendukung keinginan warga terdampak bencana pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk direlokasi.
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar dalam rilisnya di Jakarta, Jumat, mengatakan hal itu karena dampak bencana sangat mengkhawatirkan keselamatan warga setempat.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menunjukkan bencana pergerakan tanah ini berdampak kepada 129 rumah dan ratusan jiwa.
Baca juga: Timwas penanganan bencana DPR kunjungi lokasi bencana di Sukabumi
Baca juga: Longsor di Sukabumi, 6 rumah dan 1 mushalla rusak
Baca juga: Tiga hektare lahan pertanian di Sukabumi gagal panen akibat longsor
“Kementerian PU saya minta untuk segera menangani. Serta semua pihak yang terkait dengan legalitas,” kata Gus AMI.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendukung aspirasi masyarakat yang ingin mendapatkan ganti sebidang tanah sebanding dengan luas tanah yang mereka miliki di Sukabumi.
Warga sebelumnya berkeinginan mendapatkan relokasi tanah atau lahan 1 banding 1 dari pemerintah. Kendati demikian, keinginan tersebut memerlukan kajian mendalam dari pihak-pihak terkait.
“(Warga ingin relokasi 1 banding 1) saya kira bisa, tanah PTP saya kira bisa. Memang itu kan penyesuaian dengan keadaan, (tapi) seharusnya bisa diusahakan semaksimal mungkin,” ucap Gus AMI.
Mengingat pandemi hingga kini belum berakhir, Ketua Tim Pengawasan Penanganan COVID-19 DPR RI itu berpesan agar warga tetap menjaga kesehatan di tengah rundungan bencana yang menimpa mereka.
“Kepada seluruh masyarakat tetap jaga kesehatan, bahagia supaya tidak banyak penyakit, sabar dan gotong royong harus terjaga, terutama protokol kesehatan harus terus terjaga,” ujar Gus AMI.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat terdampak bencana pergerakan tanah di Kecamatan Nyalindung dan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi untuk direlokasi.
Pasalnya, dua daerah yang terkena bencana itu, potensi pergerakan tanahnya dalam kategori menengah sampai tinggi.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021