Protokol kesehatannya ketat

Jakarta (ANTARA) - Petugas evakuasi korban banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama memberikan pertolongan kepada warga di RW 04, Jumat.

"Protokol kesehatannya ketat, kalau dari pihak RW yang pertama dievakuasi adalah yang terkena COVID-19 berdasarkan kondisi pasiennya," kata Ketua RW 04 Cipinang Melayu Irwan Kurniadi, di Jakarta.

Irwan mengatakan terdapat sejumlah prosedur evakuasi bagi pasien yang saat ini terkonfirmasi COVID-19, di antaranya berkategori orang tanpa gejala (OTG).

"Karena ada prosedurnya pasien yang OTG, jadi didahulukan yang COVID-19 dulu," katanya.

Selanjutnya petugas akan melihat kelayakan tempat tinggal pasien, apakah layak sebagai tempat isolasi mandiri berdasarkan luas bangunan serta jumlah ruangan.

Baca juga: Korban banjir Cipinang Melayu jalani tes cepat antigen di pengungsian

Irwan mencontohkan salah satu warga di RW 04 ada yang terkonfirmasi COVID-19. Namun pria berusia 30 tahun itu memilih tetap berada di lantai dua rumahnya saat petugas menawarkan evakuasi.

"Kita sudah sediakan tempat evakuasi khusus pasien COVID-19 dari pihak TNI-Polri di sekitar Aula Universitas Borobudur. Tapi, bila dia minta tetap berada di rumah dan bangunannya layak, ya kita izinkan," katanya.

Secara terpisah Kepala Sudin Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Muchtar Zakaria mengatakan total 21 warga telah dievakuasi menuju tempat pengungsian di Universitas Borobudur.

"Sebagian warga lainnya memiliki rumah lantai dua mereka masih bertahan. 21 orang berhasil kita evakuasi dengan perahu karet," katanya.

Proses evakuasi pun dilakukan oleh jumlah petugas maksimal dua hingga empat orang per perahu untuk menjaga jarak aman.

Baca juga: Banjir rendam rumah penduduk di Jakarta Timur

"Air tingginya sekitar satu meter lebih. Bahkan perahu karet kita bocor karena tersangkut ujung pagar rumah warga. Pagar itu salah satu hambatan karena tertutup air saat petugas mengevakuasi warga," katanya.

Sementara itu banjir di wilayah tersebut terjadi akibat luapan Kali Sunter, setelah di bagian hulu sungai terjadi peningkatan volume air.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021