Lagos (ANTARA) - Menteri Pertahanan Nigeria Bashir Salihi Magashi memicu kritik publik karena mendesak warga Nigeria untuk tidak "menjadi pengecut" dan melawan para bandit bersenjata.
Sementara itu, pasukan keamanan memulai misi untuk menyelamatkan 42 orang yang diculik dari sebuah sekolah berasrama pekan ini.
Komentar Magashi itu disampaikan pada Rabu, beberapa jam setelah pria bersenjata menculik puluhan orang, termasuk 27 siswa dari sekolah menengah Ilmu Pemerintah di distrik Kagara, yakni negara bagian utara-tengah Nigeria.
Magashi merupakan seorang pensiunan mayor angkatan darat Nigeria
Kepolisian Nigeria, dalam sebuah pernyataan pada Kamis, mengatakan misi pencarian dan penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan bersama dengan militer di mana helikopter, pasukan unit kontra intelijen dan agen intelijen telah dikerahkan.
Para pejabat pemerintah negara bagian Niger mengatakan mereka yakin serangan itu dilakukan oleh "bandit" -- istilah yang digunakan di Nigeria untuk menggambarkan geng bersenjata yang menyerang komunitas dan menculik untuk mendapatkan uang tebusan.
Serentetan serangan telah dilakukan oleh kelompok-kelompok "bandit" tersebut pada tahun lalu.
Pada Rabu (17/2), berbicara tentang geng-geng tersebut setelah serangan yang terjadi pada hari yang sama, menteri pertahanan Nigeria itu mengatakan kepada wartawan: "Kita seharusnya tidak menjadi pengecut."
"Saya tidak tahu mengapa orang lari dari hal-hal kecil dan benar-benar kecil seperti itu. Mereka harus berdiri. Biarlah orang-orang (para bandit) ini tahu bahwa penduduk desa pun punya kompetensi dan kemampuan untuk membela diri," kata Magashi.
Komentar tersebut menuai kritik luas.
"Orang tidak bisa membela diri dengan tangan kosong saat berhadapan dengan bandit yang semakin banyak memperoleh senjata yang lebih canggih," kata Isa Sanusi, juru bicara kelompok hak asasi Amnesty International.
Sanusi mengatakan pihak berwenang Nigeria memiliki kewajiban untuk melindungi nyawa dan harta benda rakyat dan tidak seharusnya "menyalahkan rakyat".
Setelah Menhan Nigeria menyampaikan komentar tersebut, banyak orang mengungkapkan kekesalannya di media sosial.
Kayode Ogundamisi, seorang komentator urusan Nigeria dengan hampir 600.000 pengikut di Twitter, membuat cuitan: "Sederhananya, dia (Magashi,red) mengatakan bahwa ANDA HARUS HADAPI SENDIRI!"
Juru bicara menteri pertahanan Nigeria belum menanggapi permintaan komentar.
Di Kagara, di mana gedung sekolah kosong pada Kamis (18/2) setelah serangan dini hari sehari sebelumnya, pengusaha Ahmed Yakubu mengatakan orang-orang bersenjata menyerang komunitas yang tidak memiliki perlindungan dari pasukan keamanan. Dia menilai situasi keamanan sangat buruk.
"Saya tidak melihat alasan mengapa para bandit bisa datang begitu saja dengan sepeda motor ... dan mereka akan memasuki desa, melakukan 'operasi' mereka dengan sukses dan pergi tanpa hambatan apapun," ujar Yakubu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kelompok bersenjata serang sekolah di Nigeria, culik 27 pelajar
Baca juga: Lebih dari 300 anak sekolah Nigeria yang diculik dibebaskan
Baca juga: AS kutuk penculikan anak sekolah Nigeria, selidiki klaim Boko Haram
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021