Meulaboh (ANTARA) - Pemerintahan Mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh meminta bantuan Stafsus Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar, agar pemerintah pusat menangani dugaan pencemaran lingkungan perairan akibat pertambangan batu bara di Kabupaten Aceh Barat.
"Kami berharap laporan yang sudah kami sampaikan ini dapat diterima Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui Mas Billy sebagai Staf Khusus Presiden (Stafsus)," kata Presiden Mahasiswa UTU Syafyuzal Helmi di Meulaboh, Kamis malam.
Sebelum menyerahkan laporan dugaan pencemaran lingkungan perairan yang merugikan nelayan setempat kepada Billy Mambrasar ini, Helmi mengatakan pihaknya sudah pernah menggelar protes terhadap perusahaan tambang batu bara di Aceh Barat.
Namun, dampak pencemaran yang diduga terkait dengan batu bara yang tumpah ke laut sehingga menyebabkan kerugian ekonomi para nelayan lokal di daerah ini masih dirasakan, katanya.
Menurut dia, berkas dugaan pencemaran lingkungan yang pihaknya sampaikan kepada Kepala Negara melalui Stafsus ini merupakan upaya mahasiswa menyuarakan aspirasi masyarakat.
"Setelah berkas ini kita sampaikan kepada Bapak Presiden Jokowi, kita berharap akan ada tim khusus dari pemerintah pusat yang akan melakukan investigasi langsung ke Aceh Barat," katanya.
Pihaknya akan terus mengawal persoalan ini sampai tuntas, kata Helmi menegaskan.
Sementara itu, seusai menerima laporan dari Pemerintahan Mahasiswa UTU Meulaboh tersebut Kamis malam, Stafsus Presiden, Billy Mambrassar, menegaskan dia akan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Joko Widodo setibanya di Jakarta.
"Saya pastikan aspirasi ini sampai di meja Bapak Presiden," kata Billy.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2021