"Adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan turunannya, memberi kesempatan BIG menggunakan format kerja sama, sehingga 'speed-up' (percepatan) bisa dilakukan. Kita optimistis percepatan dapat dilakukan dengan baik," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan Aris saat acara Pisah Sambut Kepala BIG dan Ketua DWP BIG.
Untuk mengelola Informasi Geospasial Tematik (IGT), Aris menuturkan perlu manajemen organisasi baik yang didukung sumber daya manusia (SDM) andal.
Untuk itu, BIG berencana mewujudkan "assessment center" dan pusat pendidikan dan pelatihan (diklat).
Baca juga: BIG sebut masyarakat mulai pahami pentingnya kebijakan satu peta
Selain menjalankan fungsi sebagai pusat pengembangan SDM, pusat diklat BIG akan memberi kerangka besar bagi jabatan fungsional tidak hanya untuk internal, tapi juga SDM eksternal yang berkecimpung dalam industri informasi geospasial (IG).
"Dengan pemahaman geospasial yang lebih merata, pembangunan di daerah akan mendapatkan 'support' (dukungan) data yang baik, sehingga akan naik dengan signifikan," tutur dia.
Hal lain yang menjadi fokus Aris adalah menjalin kerja sama dengan kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi. Kerja sama itu diperlukan untuk mengembangkan jejaring, sehingga dapat menjadi kendaraan yang kuat untuk meningkatkan literasi geospasial.
"Didukung teman-teman yang profesional, saya yakin kita dapat bersama melaksanakan tugas BIG serta mengejar cita-cita dan amanah yang diemban BIG dengan baik," tuturnya.
Baca juga: BIG : Peta dasar penting dalam percepatan investasi
Baca juga: BIG digandeng Pemkab Cianjur kembangkan data geospasial
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021