Direktur WHO untuk kawasan Afrika, Matshidiso Moeti, saat konferensi pers mengatakan bahwa 11.000 dosis vaksin sedang disiapkan di Jenewa, sementara 8.600 dosis tambahan akan dikirim dari Amerika Serikat.
Penasihat senior menteri kesehatan Guinea, Mohamed Lamine Yansane, melalui jumpa pers menyebutkan bahwa secepatnya vaksin mendarat di Guinea pada Minggu, dan imunisasi dapat dimulai keesokan harinya.
Otoritas kesehatan di kawasan dan organisasi internasional bertekad menghentikan kemunculan kembali penyakit tersebut di Guinea dan Kongo guna mencegah terulangnya wabah 2013-2016 di Afrika Barat, yang menelan 11.300 lebih korban jiwa, sebagian besar di Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Peristiwa itu menjadi epidemi Ebola paling mematikan sepanjang sejarah.
"Saya rasa bahwa sama sekali tidak mungkin kami mengalami situasi yang sama ... seperti di masa lalu," kata Moeti, menambahkan bahwa terdapat respons yang sangat cepat dari kedua negara terkait pengalaman sebelumnya.
WHO telah meminta enam negara Afrika untuk mewaspadai kemungkinan infeksi Ebola setelah Guinea melaporkan kasus baru dan Republik Demokratik Kongo mengungkapkan bahwa infeksi baru di wilayah tersebut merupakan kemunculan wabah sebelumnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Gedung Putih: Wabah Ebola di Afrika harus dihentikan
Baca juga: WHO peringatkan enam negara Afrika tentang wabah Ebola
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2021