Selain tes, perawatan pasien COVID-19 juga harus ditingkatkan lantaran tingginya kasus kematian pasien COVID-19 khususnya di Pulau Jawa
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menilai upaya tes, pelacakan, dan perawatan pasien COVID-19 harus ditingkatkan di seluruh Indonesia dilihat dari hasil evaluasi data penanganan pandemi dalam satu pekan terakhir.
Dalam konferensi pers daring tentang situasi terkini kasus COVID-19 di Indonesia yang dilakukan secara daring di Jakarta, Kamis, ia memberikan perhatian pada penurunan jumlah tes COVID-19 di Indonesia yang berpengaruh pada naik turunnya laporan kasus konfirmasi positif harian di Indonesia.
"Minggu ini terjadi penurunan testing yang cukup drastis, bahkan mematahkan rekor ketercapaian target WHO selama lima pekan berturut-turut sejak pekan kedua Januari 2021," katanya.
Akibat penurunan tes yang dilakukan tersebut, kata dia, berdampak pada menurunnya jumlah pertambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 harian yang mencapai 25 persen.
Ia mencatat, penurunan kasus tersebut merupakan penurunan terdrastis yang pernah terjadi dalam kurun waktu satu pekan selama pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia.
"Kita dapat mengambil pelajaran upaya 3T harus dilakukan secara konsisten, terus menerus, dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah testing sangat memengaruhi besar kecilnya kasus positif baru yang dapat terjaring," kata Wiku.
Upaya 3T adalah tindakan melakukan tes COVID-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan perawatan pasien (treatment)
Selain tes, Wiku juga memberikan catatan pada perawatan pasien COVID-19 yang harus ditingkatkan lantaran tingginya kasus kematian pasien COVID-19 khususnya di Pulau Jawa.
"Sangat disayangkan tiga dari lima provinsi dengan kasus kematian tertinggi berasal dari Pulau Jawa. Hal ini perlu menjadi evaluasi mengingat saat ini dilaksanakan PPKM mikro di Pulau Jawa dan Bali," katanya.
Kendati demikian, Satgas Penanganan COVID-19 mencatat penurunan angka kasus kematian secara nasional 3,2 persen pada pekan ini jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
"Ini artinya 'treatment' untuk kesembuhan pasien di rumah sakit maupun isolasi mandiri dengan gejala sedang dan berat perlu ditingkatkan, terutama di Pulau Jawa," katanya.
Satgas mencatat terjadi penurunan angka kesembuhan sebesar 0,3 persen pada pekan ini dibandingkan minggu sebelumnya. Meskipun penurunan kurang dari 1 persen angka kesembuhan pasien seharusnya terus meningkat setiap minggunya, demikian Wiku Adisasmito.
Baca juga: Wiku : Tes COVID-19 menurun karena banyak laboratorium swasta libur
Baca juga: Satgas : Jumlah tes COVID-19 Indonesia sudah 96,3 persen target WHO
Baca juga: Satgas: Perawatan COVID-19 di RS swasta tertentu tidak ditanggung
Baca juga: Satgas: Perlu ada evaluasi laboratorium tes COVID-19
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021