Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau berencana untuk menjadikan badan usaha milik daerah (BUMD) untuk bisa mengelola pembangkit listrik North Duri Cogen saat perusahaan minyak Chevron Pacific Indonesia tidak lagi mengelola Blok Rokan pada pertengahan tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Riau Syamsuar kepada Presiden Direktur PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI), Albert Simanjuntak, saat jumpa pers virtual di Ruang Kelapa Rumah Dinas Gubernur Riau, Pekanbaru, Kamis. Syamsuar mengatakan Pemprov Riau ingin ikut serta mengelola dan memanfaatkan pembangkit listrik Cogen yang dikabarkan memiliki daya 300 megawaat (MW). Karena itu, Pemprov Riau meminta informasi kejelasan terhadap pembangkit listrik yang dikelola anak perusahaan Chevron tersebut.
"Mohon dukungan karena dari wilayah PT CPI ini ada 'power plant' yang dikelola anak perusahaan Chevron. Terhadap 'power plant' inilah kami mohon kebijakan atau mungkin rencananya dapat memanfaatkannya melalui BUMD kami," kata Syamsuar.
Dalam pertemuan secara virtual tersebut Gubernur Riau didampingi oleh Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lukman dan Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Riau, John Ermedi Pinem.
Ia mengatakan juga telah mendapatkan informasi terkait pembangkit listrik akan dikelola oleh Pertamina Hulu Blok Rokan dan PLN. Namun, ia berharap BUMD di Riau juga bisa ikut mengelolanya secara bersama-sama.
"Mudah-mudahan dapat nanti kami ada kesempatan sehingga nanti dapat maju bersama," katanya.
Syamsuar berharap alih kelola Blok Rokan dari PT CPI ke Pertamina pada Agustus 2021 dapat berjalan lancar. Ia mengatakan juga telah melakukan pertemuan dengan Direktur PT Pertamina Blok Rokan untuk membahas peralihan ini, dan mekanisme saham partisipasi (Participating Interest/PI) 10 persen untuk BUMD Riau.
Dalam pertemuan itu, Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak menjelaskan terkait pembangkit listrik Cogen di Blok Rokan telah ada nota kesepahaman (MoU) antara Pertamina Hulu Blok Rokan dan PT PLN untuk mengelolanya. "Untuk saat ini prosesnya masih berjalan," katanya.
Albert mengharapkan peralihan pengelolaan Blok Rokan terutama terkait tenaga kerja bisa berjalan lancar. Karyawan dari PT CPI yang bekerja di Blok Rokan perlu jadi perhatian bersama. Ia mengatakan karyawan PT CPI dan juga karyawan mitra kerja PT CPI di Blok Rokan kini jumlahnya ada sekitar 2.700 orang. Selain itu, ia mengatakan ada juga karyawan mitra kerja penyedia jasa-jasa pemboran, operasi perawatan, dan operasi di lapangan migas ada sekitar 20.000 orang.
"Sehingga masa transisi betul-betul dapat dipertahankan itu, tentunya ini terus akan dikawal agar transisi terus berjalan lancar," ujarnya. ***1***
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021