Penggantian nama ini menyusul perubahan layanan G Suite menjadi Google Workspace mulai Oktober tahun lalu. Dikutip dari laman The Verge, Kamis, perubahan nama ini juga berlaku untuk sejumlah layanan yang sebelumnya berada di bawah G Suite for Education.
Edisi gratis yang semula bernama G Suite berubah menjadi Google Workspace for Education Fundamentals, sementara G Suite Enterprise for Education menjadi Google Workspace for Education Plus
Tidak hanya mengganti nama, Google juga mengubah kebijakan penyimpanan data untuk pengguna Google Workspace for Education. Pada layanan sebelumnya, Google memberikan penyimpanan tidak terbatas untuk institusi yang memenuhi syarat.
Baca juga: Google perkenalkan Workspace, pengganti G Suite
Baca juga: Google Voice kini tersedia di Gmail untuk pengguna G Suite
Tapi, mulai tahun depan, Google akan menerapkan penyimpanan data terpusat (pooled storage) untuk sekolah, mulai dari 100TB.
Kebijakan Google Workspace for Education ini akan berlaku mulai July 2022.
Google juga akan mengintegrasikan layanan Meet dengan Classroom. Jika sudah terintegrasi, murid tidak bisa masuk ke Meet yang dibuat dari Classroom sebelum guru masuk.
Pengguna yang bisa masuk ke Google Meet yang dibuat dari Classroom akan dibatasi untuk orang-orang yang berada di daftar Classroom.
Google juga sedang mengembangkan adds-on dari penyedia layanan ketiga untuk Google Classroom di paket berlangganan Google Workspace for Education Plus.
Baca juga: Google Doodle kenang Marie Thomas, dokter perempuan pertama Indonesia
Baca juga: Google luncurkan program pendidikan Bangkit 2021
Baca juga: Google meriahkan Valentine dengan Doodle bentuk hati
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021