Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pendirian Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dapat menyejahterakan pemulung dan tunawisma yang tidak mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah karena kesulitan mengakses administrasi kependudukan.

"Program Atensi dapat menjadi salah satu program strategis untuk mengentaskan warga miskin ekstrem atau extreme poverty, yang termiskin dan termarginal dari layanan sosial dasar-akibat kesulitan akses administrasi kependudukan," kata Wapres Ma’ruf saat meresmikan Sentra Kreasi Atensi di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Jawa Barat, Kamis.

Situasi pandemi COVID-19 memberikan dampak di berbagai bidang, termasuk sektor kesehatan dan perekonomian. Untuk mengatasi dampak pandemi tersebut, Wapres mengatakan pemerintah terus berupaya melakukan langkah antisipatif dan mitigasi supaya dampak COVID-19 tidak semakin buruk.

Baca juga: Wapres resmikan Sentra Kreasi Atensi di Bekasi

Berbagai kebijakan jaring perlindungan sosial yang telah diambil Pemerintah antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai, Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Prakerja.

"Namun, ketiadaan akses administrasi kependudukan mengakibatkan eks pemulung dan tunawisma kesulitan mendapatkan berbagai bantuan dan jaminan sosial dari pemerintah tersebut," katanya.

Sentra Kreasi Atensi merupakan pusat pemberdayaan masyarakat marginal, seperti pemulung, tunawisma, dan pengemis agar dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup.

Baca juga: Wapres ajak bangun semangat mengkritik tanpa menyakiti

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini pernah menyampaikan keinginannya kepada Wapres Ma’ruf Amin untuk mengaktifkan kembali sedikitnya 49 balai rehabilitasi yang tidak terpakai milik Kementerian Sosial.

Sebagai tahap awal, program kerja Risma tersebut akan diutamakan di wilayah DKI Jakarta dan Bekasi. Di Sentra Kreasi Atensi tersebut, Kemensos menyediakan pendamping dan penyuluh bagi kelompok rentan dan terlantar untuk memberikan pelatihan keterampilan seperti membuat kue dan mendaur ulang sampah menjadi barang bermanfaat.

Berbagai kegiatan bagi warga marjinal yang ada di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi antara lain pemberdayaan kuliner, pertanian hidroponik, penanaman porang, peternakan ayam petelur, agrowisata, pembuatan kerajinan tangan, pembuatan kompos dan daur ulang sampah non-organik. Selain itu, ada pula pemberdayaan jasa layanan refleksi, salon, dan konveksi.

Baca juga: Wapres: Pemerintah tak berniat mengambil dana wakaf

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut mendampingi Wapres ialah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021