Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta, dalam Fokus Group Discussion pengembangan pariwisata DKI Jakarta yang diinisiasi Bank Indonesia DKI Jakarta, menyatakan sudah memiliki strategi untuk memulihkan ekonomi Ibu Kota pascapandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

"Pertemuan tersebut menjadi pertemuan awal sehingga ke depannya perlu ada pertemuan rutin untuk membahas program dan memonitor pelaksanaannya demi membangkitkan pariwisata dan perekonomian Jakarta," kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dalam rangka mendorong pemulihan sektor sosial ekonomi Jakarta, Sri mengatakan Pemprov DKI sendiri telah memiliki paket strategi pemulihan yang diawali dengan perlindungan terhadap masyarakat rentan melalui jaring pengaman sosial (social safety net) yaitu pemberian bantuan sosial bagi masyarakat rentan.

Selanjutnya, Pemprov DKI memberikan stimulus bagi sektor perekonomian dengan adanya relaksasi pajak dan retribusi. Terakhir, Pemprov DKI menghidupkan kembali kota bisnis dengan melakukan penyederhanaan perizinan dan kemudahan investasi.

Baca juga: BPS: Walau terkontraksi, ekonomi DKI Jakarta kuartal IV 2020 membaik

Baca juga: DPD sarankan PSBB Jawa-Bali diikuti perputaran roda ekonomi

"Dampak pandemi terhadap sektor pariwisata sangat besar, sehingga kami membutuhkan masukan dan ide-ide dari berbagai pihak untuk sama-sama memikirkan solusinya," ujar Sri.

FGD ini diinisiasi oleh Bank Indonesia untuk mendorong sinergi dan kolaborasi antar lembaga dan instansi yang terkait dengan sektor pariwisata yang dihadiri Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko.

Turut hadir perwakilan Disparekraf DKI Jakarta, Aprindo, Pasar Seni Ancol, ASITA, PHRI, Jakarta Tourism Forum dan Bappeda DKI Jakarta.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board), mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memulihkan ekonomi Indonesia pascapandemi COVID-19.

"Untuk menuju ke arah sana, maka dibutuhkan dukungan terhadap sektor-sektor potensial termasuk pariwisata untuk kembali menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya Jakarta," kata Direktur Utama Jakarta Experience Board Novita Dewi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko, menjelaskan mengenai prospek wisata nasional dan ekonomi Jakarta 2021, dapat bersumber dari berbagai aspek mulai dari UMKM hingga pelaku ekonomi seluruhnya.

"Kita semua ingin Jakarta tumbuh, kalau bisa di atas 5 persen, sehingga kita perlu mendiskusikan apa saja yang dapat dilakukan agar bisnis kembali menggeliat. Jika melihat sumber pertumbuhan baru, kita berharap UMKM, syariah, ekonomi kreatif, digital dan semua pelaku ekonomi saat ini dapat berkontribusi untuk menggerakkan perekonomian," ujar Onny.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengatakan pentingnya memetakan potensi pariwisata di Jakarta untuk mempercepat pemulihan industri pariwisata.

"Jakarta adalah pintu masuk terbesar kedua setelah Bali bagi wisatawan mancanegara. Sehingga diperlukan akselerasi yang luar biasa untuk mendorong industri pariwisata dan ekonomi kreatif agar bisa tumbuh," ucapnya.*

Baca juga: Tuntaskan rindu Jakarta lewat video 360 derajat

Baca juga: Masjid Babah Alun Desari jadi destinasi wisata religi Jakarta Selatan

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021