Sektor tersebut berkontribusi 1,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyampaikan bahwa sektor kosmetik tumbuh signifikan pada 2020, yang terlihat dari kinerja pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, di mana kosmetik termasuk di dalamnya, tumbuh 9,39 persen.

“Sektor tersebut berkontribusi 1,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” kata Gati kepada Antara saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Bahkan, lanjut Gati, di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19, kelompok manufaktur tersebut mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa melalui capaian nilai ekspornya yang menembus 317 juta dolar AS atau Rp4,44 triliun pada semester I-2020, atau naik 15,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Industri farmasi dan obat tradisional, termasuk kosmetik, diharapkan terus didorong menggunakan bahan baku lokal karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara-negara penghasil produk jamu dan kosmetik berbahan alami lainnya seperti China, Malaysia maupun Thailand.

“Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah dengan jumlah sekitar 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat di dunia,” tukas Gati.

Baca juga: Kreativitas kosmetik lokal di era Industri 4.0
Baca juga: Kemenperin tingkatkan kualitas desain kemasan IKM kosmetik
Baca juga: Kemenperin optimistis industri kosmetik kian berdaya saing

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021