Jakarta (ANTARA) - Grup musik RAN pada Hari Valentine (14/2) tahun ini merilis versi terbaru (stripped) dari single-nya bertajuk "Orang Yang Paling Ku Benci", yang sebelumnya dirilis pada bulan Januari 2021 dengan video musiknya telah ditonton hampir satu juta kali di YouTube.
Grup yang digawangi oleh Rayi, Asta, dan Nino ini mengungkapkan bahwa "Orang yang Paling Kubenci (Stripped Version)" ini merupakan proyek musik "iseng" dari RAN.
"Dibuat kurang lebih dalam waktu 1 minggu saja, versi stripped ini dimulai saat sedang melakukan meeting untuk project ke depannya. Saat break, Asta memainkan lagu ini di gitarnya yang kemudian disambut oleh Nino dan Rayi," kata RAN melalui keterangannya, Rabu.
"Lepas menyanyikan versi ‘akustik’ secara iseng tadi, ketiganya memutuskan untuk merekam versi tersebut untuk kemudian merilisnya," ujarnya melanjutkan.
"Orang yang Paling Kubenci" yang sudah memiliki lirik manis ini kemudian menjelma menjadi lagu yang terdengar lebih intim dalam versi stripped ini.
Bersamaan dengan direkam ulangnya "Orang yang Paling Kubenci" dalam versi terbaru ini, Rayi, Asta, dan Nino juga merekam video musik untuknya.
Sedikit berbeda dengan video musik versi original yang mengusung konsep animasi sekaligus menampilkan pemandangan bandung dalam bentuk animasi pula, untuk versi stripped ini, RAN membungkus "Orang yang Paling Kubenci" dengan konsep one-take video.
Untuk video musik lagu ini, RAN dibantu oleh Dimasz Joey sebagai Creative Director & Producer, Verris Santo dan Ananda Suryo Anindyo sebagai Videographer, Dimas Wisnuwardono sebagai Video Editor, dan Choky Lubis sebagai Unit Production Manager.
Proyek iseng yang berujung pada satu proyek serius, begitulah RAN menggambarkan stripped version dari lagu ini. Video musik ini telah diunggah oleh RAN di Youtube Channel official mereka.
Baca juga: Pesan Nino Kayam untuk calon anggota GIRLS GIRLS
Baca juga: Konser musik virtual "Indonesia Maju" dimeriahkan RAN hingga Slank
Baca juga: RAN tutup tahun 2020 dengan single "Orang yang Paling Ku Benci"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021