Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Zainal Hakim menyatakan kasus positif COVID-19 di daerahnya naik belakangan ini, diantaranya karena protokol kesehatan diabaikan saat banjir.
"Saat rapat dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tadi kita pertanyakan juga, kenapa 10 hari terakhir ini COVID-19 naik signifikan sekitar 220 kasus. Memang yang jadi faktor utama kenaikan itu karena banjir," ujarnya di gedung dewan kota, Selasa.
Zainal menyaksikan sendiri saat kondisi kotanya mengalami banjir besar mulai 14 Januari hingga banyak warga yang mengungsi, di sanalah suasana seakan tidak ada pandemi COVID-19.
"Sangat terlihat pelaksanaan protokol kesehatan sangat lemah saat musim banjir itu, apalagi di titik pengungsian hampir 90 persen mengabaikan protokol kesehatan, seperti tidak pakai masker, apalagi bicara tidak jaga jarak lagi," papar Zainal.
Baca juga: PMI Banjarmasin kumpulkan 76 kantong darah plasma konvalesen
Baca juga: Pemkot Banjarmasin tetapkan PPKM transisi selama tujuh hari
Karena melihat kondisi demikian di lapangan, dia pun tidak menyangkal laporan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin terkait adanya kenaikan kasus positif COVID-19 itu disebabkan karena musibah banjir.
Musibah banjir itu mengakibatkan sekitar 100 ribu terdampak dan puluhan ribu harus mengungsi.
Banjir besar melanda cukup parah di tiga kecamatan, yakni, Banjarmasin Timur, Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Selatan.
Meski demikian, kata Zainal, pihaknya di legislatif meminta Satgas COVID-19 Kota Banjarmasin agar menggencarkan lagi penegakan protokol kesehatan pasca musibah banjir ini.
Menurut dia, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro memang harus betul-betul diimplementasikan, tidak sekedar jadi slogan atau kegiatan seremonial.
Dia juga meminta kepedulian tinggi masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin, sebab keselamatan diri hanya diri sendiri yang bisa melakukannya.
Data Satgas COVID-19 Kalsel, terdapat 4.966 kasus COVID-19 Kota Banjarmasin hingga 15 Februari 2021, di mana kesembuhan sebanyak 4.250 orang dan yang meninggal dunia sudah sebanyak 185 orang.*
Baca juga: Sepekan, gempa Talaud hingga guguran lava pijar Gunung Merapi
Baca juga: Kadinkes Banjarmasin positif COVID-19 meski sudah vaksin
Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021