Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mendorong para pelaku bisnis di daerah ini memanfaatkan masa pandemi COVID-19 sebagai masa jeda untuk lebih produktif.
"Setiap pelaku bisnis semestinya juga mengenal masa jeda. Bukan untuk tidak produktif, tetapi justru untuk lebih produktif dengan memperbaiki piranti-piranti bisnis," kata Sultan saat menyampaikan "Sapa Aruh" bertajuk "Mengadaptasi Perubahan, Menggugah Semangat Bangkit-Ekonomi" di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.
Sultan berharap para pelaku bisnis menyadari bahwa pandemi COVID-19 tidak datang sesaat dan belum dapat diprediksi kapan berakhirnya.
Baca juga: Sri Mulyani ajak masyarakat tetap produktif dan inovatif meski pandemi
"Karena itu, tidak bisa lain, hadapi dan terima kenyataan. Bisnis harus mencari model atau rekayasa baru yang berbiaya murah dan terima pembayaran cepat. Tentu ini tidaklah mudah seperti halnya membalik telapak tangan," kata dia.
Sikap rajin, menurut dia, perlu dimiliki untuk menghaslikan produk-produk jenius. Produk-produk tidak sekali jadi yang terasah oleh mentalitas perajin yang ingin memperbaiki diri dan karyanya.
Sultan berharap para pelaku bisnis bisa belajar dari nelayan saat merespon gelombang besar yang membuat mereka tidak bisa melaut.
Baca juga: Ekonom apresiasi gebrakan Jokowi-Ma'ruf bantu rakyat atasi pandemi
Para nelayan, lanjut Ngarsa Dalem, tidak pernah menghujat gelombang dan badai, tetapi mereka mengetahui kapan saat terbaik untuk istirahat dengan tetap semangat tanpa mengeluh.
"Mereka pun tidak bisa melaut. Tapi mengerti untuk apa mengganggu pasang-surut air laut yang sedang mengantarkan oksigen untuk plankton di dasar laut?Benar saja, saat badai reda, plankton tumbuh lebih subur, ikan-ikan berkembang biak. Lalu nelayan bisa kembali mendapatkan ikan dalam jumlah cukup," kata Sultan.
Belajar dari para nelayan, menurut dia, saat datangnya wabah corona inilah momentum terbaik bagi para pelaku bisnis untuk memperbaiki fasilitas, meningkatkan kemampuan SDM dan juga menajamkan wawasan bisnis.
"Di mana pemerintah wajib memberikan insentif dan stimulus ekonomi sebagai modal survival untuk gumregah-bangkit. Dalam hal ini, saya menyediakan ruang dialog untuk mencari solusi terbaik," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021