ini masyarakatnya sendiri yang memang kesadarannya masih rendahJakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat tengah mengupayakan sosialisasi pemberian vaksin COVID-19 kepada pedagang pasar tradisional, menyusul adanya keraguan terhadap program pemerintah itu dari para pelaku ekonomi itu di wilayah itu.
"Nanti saya coba koordinasi dengan TNI, Polri, termasuk juga pak Camat untuk bisa lebih meyakinkan sosialisasi terkait dengan vaksin karena pak Gubernur juga sudah jelas, sudah disampaikan," ujar Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto , di Jakarta, Selasa.
Penegasan itu untuk menyikapi adanya fakta bahwa sebagian besar pedagang di wilayahnya masih ragu untuk menerima vaksin.
Uus menjelaskan, sosialisasi ini untuk meyakinkan kembali para pedagang serta para pelaku usaha di pasar tradisional agar dapat mengikuti program vaksin yang sedang dilaksanakan pemerintah.
Mengenai cara memberikan sosialisasi kepada pedagang pasar tradisional, Uus mengatakan perihal tersebut sebenarnya sudah jelas dilakukan pemerintah mulai pemberian vaksin kepada Presiden, Gubernur, hingga kampanye yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: Di DKI Jakarta, penolak vaksin didenda Rp5 juta
"Apabila masih ada masyarakat yang membandel, ya kita berdoalah mudah mudahan masyarakat diberi kesadaran. Bagaimanapun COVID-19 ini kasusnya masih tinggi, kalau masyarakat membandel tidak mau dibantu pemerintah, mohon maaf, ini masyarakatnya sendiri yang memang kesadarannya masih rendah," ujar Uus.
Menurut Uus, vaksin COVID-19 saat ini juga sangat penting dibutuhkan untuk pedagang atau para pelaku usaha, sebagai kelompok yang melayani masyarakat dan memiliki kontak erat.
Dia mengharapkan terbentuknya kolaborasi Tiga Pilar untuk menghimbau masyarakat mendukung program vaksinasi, demi kebaikan seluruh warga Jakarta.
"InsyaAllah nanti kami coba minta kepada Kasudin Kesehatan, di bantu TNI, Polri, termasuk juga jajaran Camat, Lurah untuk menyosialisasikan kepada pedagang," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia cabang Jakarta Barat, Afrizal menyebut sebanyak 80 persen pedagang pasar di Jakarta Barat masih ragu akan vaksin COVID-19, yang akan diberikan kepada mereka dalam waktu dekat.
Baca juga: Pemkot Jakarta Barat harapkan ada evaluasi pemberian vaksin pada nakes
Menurut Afrizal, para pedagang masih ragu akan kualitas vaksin yang akan diterima mereka.
Sementara Manajer PD Pasar Jaya Pasar Tomang Barat Irma Sismilia mengatakan ada beberapa pedagang di Pasar Jaya Tomang Barat menyatakan menolak untuk didata sebagai penerima vaksin COVID-19.
Pihaknya mengharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turun ke pasar untuk menyosialisasikan vaksin yang akan diberikan kepada para pedagang.
"Alasan penolakan ada macam-macam. Ini dari Kemenkes juga tidak turun ke pasar. Jadi, harapan kami dari Kemenkes atau Puskesmas (datang) untuk sosialisasi," ujar dia.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021