Di Papua saya lebih banyak bertemu pohon ketimbang orang sehingga jarang sekali berinteraksiJakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah mengajak awak media menjadi pemersatu bangsa lewat tulisannya, menjaga masyarakat tidak terpecah belah dan meng-Indonesia-kan kembali Indonesia.
"Silahkan lakukan kebebasan pers tapi jangan sampai memecah belah, negara ini dipersatukan dengan darah dan nyawa para pejuang kita," kata Azis pada Musyawarah Bersama (Mubes) Kelompok Kerja Wartawan Jakarta Selatan di Aula Mako Polres Metro Jakarta Selatan, Senin.
Azis mengatakan Indonesia sebagai negara yang heterogen dipersatukan lewat Pancasila dan Sumpah Pemuda. Dari Sabang sampai Merauke memiliki perbedaan yang tinggi.
Ia menceritakan pengalaman saat berdinas di sejumlah provinsi, seperti di Papua yang memiliki enam Polsek yang jarak wilayahnya jauh-jauh bahkan menempuh perjalanan minimal dua jam dan ada yang satu bulan.
"Di Papua saya lebih banyak bertemu pohon ketimbang orang sehingga jarang sekali berinteraksi," kata dia.
Baca juga: Gubernur DKI harapkan media bisa sinergi dan solid hadapi tantangan
Setelah dipindahtugaskan dari Papua ke Wonosobo, Jawa Tengah, Azis baru merasakan Indonesia hadir secara alami lewat interaksi masyarakatnya yang menjaga silaturahmi, gotong-royong dan saling menyapa satu sama lain.
Azis juga pernah bertugas sebagai Kapolres Purwokerto. Yang paling lama sebagai Kapolres Depok dan kini baru menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Perbedaan signifikan di setiap wilayah yang dirasakannya menjadi modal untuk mengenal keberagaman Indonesia yang harus sama-sama dirawat dan dijaga.
"Sebagai anggota polisi dan kapolres, saya menyadari sangat membutuhkan kerja sama dengan media," ujarnya.
Menurut Azis, di zaman sekarang peran informasi telah menghilangkan batas-batas wilayah, dalam hitungan detik informasi bisa menyebar dan berubah setiap saat.
Baca juga: Anies: DKI merasa terhormat HPN 2021 diselenggarakan di Jakarta
Salah satu media penyebaran informasi lewat media sosial. Namun sayang, penggunaan media sosial acap digunakan untuk menyebarluaskan kebencian dan caci maki.
Menurut Azis, insan pers harus hadir di tengah era disrupsi informasi, meng-Indonesia-kan lagi Indonesia lewat tulisan-tulisan yang mengangkat Indonesia adalah negara yang gotong-royong, ramah tamah dan tidak penuh dengan caci-maki.
"Ucapan penuh caci maki yang sekarang banyak diluapkan lewat media informasi, sosial media seperti instagram. Insan pers hadir mendidik semua, menjernihkan suasana," kata Azis.
Media harus mengingatkan kembali arti dari Pancasila serta 36 butir-butir Pancasila yang mungkin sudah dilupakan oleh masyarakat.
Mubes Pokja Wartawan Jakarta Selatan mengagendakan pemilihan ketua yang diikuti sekitar 23 orang perwakilan dari sejumlah media cetak, daring dan televisi yang bertugas di wilayah tersebut.
Kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak serta dilakukan tes cepat (rapit test) deteksi dini COVID-19 oleh Dokes Pelayanan Kesehatan Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca juga: Dua jurnalis ANTARA raih penghargaan MH Thamrin
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021