Bengkulu (ANTARA) - Pelaksana Tugas Harian (Plh) Gubernur Bengkulu Hamka Sabri menyebut ada sekitar empat ribu tenaga kesehatan (nakes) di daerah itu tidak bisa mengikuti vaksinasi COVID-19 karena tak lolos screening.
"Ada sekitar empat ribu nakes masuk dalam kriteria yang belum boleh divaksin. Mereka tidak memenuhi kriteria di antaranya miliki penyakit bawaan atau kormobid," kata Hamka di Bengkulu, Senin.
Hamka mengatakan, hingga saat ini jumlah tenaga kesehatan yang telah selesai menjalani dua kali penyuntikan vaksinasi COVID-19 sebanyak 59,59 persen.
Baca juga: Komisi IX DPR: masih banyak warga enggan divaksin COVID-19
Menurutnya, banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang tak lolos screening menjadi salah satu penyebab lambatnya proses penyuntikan vaksin tahap pertama di Bengkulu.
Namun, kata Hamka, pihaknya akan meningkatkan jumlah persentase tenaga kesehatan yang mengikuti vaksinasi sebelum tahap kedua penyuntikan vaksin COVID-19 dimulai.
"Sebenarnya vaksinasi tahap pertama di Provinsi Bengkulu saat ini bisa mencapai angka 92 persen, tetapi itu tadi karena banyak nakes yang tak lolos uji awal," ucapnya.
Hamka menambahkan, vaksinasi tahap kedua nanti akan diprioritaskan bagi kalangan lanjut usia dan kelompok profesi yang berhadapan langsung dengan publik seperti tenaga pendidik.
"Selain itu vaksinasi tahap kedua nanti juga kita prioritaskan bagi pedagang pasar, tokoh agama, pejabat negara, aparat keamanan, pegawai transportasi, wartawan dan pekerja media serta pelayan publik lainnya," kata Hamka.
Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi dosis kedua tingkatkan antibodi hingga 99 persen
Baca juga: Menkes minta TNI-Polri bantu pemerintah sukseskan vaksinasi massal
Baca juga: Pola hidup sehat dan vaksinasi cegah kanker pada anak
Pewarta: Carminanda
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021