Ini adalah sumbangan tepat waktu [...] warga kami telah menderita pandemi ini. Vaksin tersebut menawarkan kemungkinan bahwa orang-orang kami yang telah menanggung beban kerusakan ekonomi akibat pandemi akhirnya dapat membuka halaman baru
Johannesburg (ANTARA) - Sebuah pesawat yang membawa vaksin virus corona pertama Zimbabwe, yakni 200 ribu dosis yang disumbangkan oleh China, tiba di Ibu Kota Harare pada Senin.
Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga, ketua delegasi yang menerima vaksin termasuk menteri keuangan, mengatakan petugas kesehatan garis depan akan menjadi yang pertama divaksinasi.
"Ini adalah sumbangan tepat waktu [...] warga kami telah menderita pandemi ini. Vaksin tersebut menawarkan kemungkinan bahwa orang-orang kami yang telah menanggung beban kerusakan ekonomi akibat pandemi akhirnya dapat membuka halaman baru," kata Chiwenga.
Sebanyak 600 ribu dosis vaksin dari China akan tiba pada awal Maret, kata Menteri Informasi Zimbabwe Monica Mutsvangwa pekan lalu.
Tidak jelas berapa banyak negara Afrika selatan yang kekurangan uang itu akan membayar untuk kiriman kedua vaksin dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).
Zimbabwe telah menyisihkan 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,39 triliun) untuk pengadaan vaksin, dan ingin membeli 20 juta dosis dalam upaya untuk mengimunisasi sekitar 60 persen populasinya guna mencapai kekebalan kelompok.
Menteri Keuangan Mthuli Ncube mengatakan sekitar 1,8 juta dosis vaksin akan diperoleh dari China. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Minggu lalu, negara Afrika Barat Senegal membayar 3,7 juta dolar AS (sekitar Rp51,4 miliar) untuk 200 ribu dosis vaksin COVID-19 Sinopharm---atau hampir 19 dolar AS (sekitar Rp264 ribu) per suntikan.
Hanya segelintir negara Afrika yang mulai memberikan vaksinasi ketika benua itu berjuang keras untuk mendapatkan pasokan bagi 1,3 miliar penduduknya, bahkan ketika banyak negara yang lebih kaya berpacu dengan program imunisasi massal.
Uni Afrika mengatakan telah mengamankan sekitar 670 juta dosis untuk benua Afrika.
Zimbabwe juga sedang bernegosiasi dengan Rusia mengenai pengadaan vaksin Sputnik dan mengharapkan lebih banyak dosis dari India dan COVAX. Negara itu sejauh ini telah melaporkan hampir 35.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan hampir 1.400 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Zimbabwe segera mendapat vaksin COVID-19 dari China
Baca juga: Menlu Zimbabwe meninggal dunia terpapar COVID-19
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021