upah buruh tani bisa dibilang flat, karena naiknya kecil sekali hanya sebesar 0,01 persen
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat upah nominal buruh tani nasional pada Januari 2021 naik 0,45 persen menjadi Rp56.176 per hari dari sebelumnya Rp55.921 per hari pada Desember 2020.
“Di bulan Januari ini, terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga pedesaan sebesar 0,46 persen sehingga secara riil, upah buruh tani bisa dibilang flat, karena naiknya kecil sekali hanya sebesar 0,01 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual, Senin.
Suhariyanto memaparkan, kondisi tersebut agak berbeda dengan upah nominal buruh bangunan (tukang, bukan mandor) yang naik 0,10 persen pada Januari 2021 menjadi Rp90.907 per hari dibandingkan Desember 2020 yakni Rp90.816 persen.
Namun, karena pada Januari 2021 terjadi inflasi sebesar 0,26 persen, maka upah riil buruh bangunan turun 0,16 persen yaitu menjadi Rp85.793 dari Rp85.931.
Adapun rata-rata nominal upah buruh potong rambut wanita Januari 2021 dibanding Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen, yaitu menjadi Rp28.774 dari Rp28.733. Sementara upah riil Januari 2021 dibanding Desember 2020 turun sebesar 0,12 persen, yaitu menjadi Rp27.155 dari Rp27.188.
Kemudian, rata-rata nominal upah asisten rumah tangga Januari 2021 dibanding Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen, yaitu menjadi Rp420.536 dari Rp419.990. Sementara upah riil Januari 2021 dibanding Desember 2020 turun sebesar 0,13 persen, yaitu menjadi Rp396.880 dari Rp397.396.
Baca juga: Upah buruh Desember 2020 turun
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia tumbuh minus pertama kali sejak 1998
Baca juga: BPS: Hanya konsumsi pemerintah yang tumbuh positif selama 2020
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021