Jakarta (ANTARA News) - Qatar Telecom (QTel) pemegang saham mayoritas PT Indosat Tbk menyatakan tidak akan melepas layanan telepon tetap nirkabel (FWA) "StarOne", sejalan dengan komitmen mengembangkan seluruh layanan perusahaan.
"StarOne tidak akan dilepas, karena Qtel telah menyiapkan investasi untuk mengembangkan seluruh layanan," kata Komisaris Independen Indosat Rahmat Gobel di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, investasi jangka panjang di sektor telekomunikasi di Indonesia telah menjadi komitmen perusahaan.
"QTel datang ke sini (Indonesia) ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa ini dari sisi investasi, sehingga dapat kemampuan pendanaan yang dimiliki Qtel harus dimanfaatkan demi kepentingan negara," ujarnya.
Jumlah kepemilikan saham QTel di Indosat segera mencapai 65 persen setelah melalui proses penawaran tender (tender offer) yang dijadwalkan dilakukan pada 20 Januari 2009.
Sebelumnya pemerintah mensyaratkan QTel harus melakukan pemisahan (spin-off) StarOne jika ingin meningkatkan saham hingga 65 persen, namun belakangan ketentuan tersebut tidak menjadi kewajiban perusahaan.
Adapun pelaksanaan tender offer tersebut dilakukan pada harga Rp7.388 per lembar,
Rahmat tidak merinci lebih jauh, setelah melakukan aksi korporasi penawaran tender tersebut.
"Silahkan dia dong (QTel), bukan saya karena mereka yang memutuskan," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009