Pandeglang (ANTARA News) - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Pandeglang menutup karena pasokan dari Depot Pertamina Tanjung Gerem, Merak tersendat sehingga kehabisan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Dari pantauan ANTARA News, Sabtu, sejak siang hingga petang ini SPBU di jalan Saketi tutup karena kehabisan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Begitu pula SPBU Picung, Kadu Banen, Labuan hanya bertulisan papan nama "Maaf bensin habis", sehingga pegawai terpaksa dihabiskan waktu untuk mengobrol dan duduk-duduk. "Sejak siang pasokan BBM belum dikirim dari Tanjung Geram, Merak," kata Udin (40) operator SPBU Saketi. Udin mengatakan, akibat keterlambatan tersebut pengendara merasa kecewa, karena mereka kebanyakan hendak pulang setelah liburan di Pantai Carita. Oleh karena itu, pihaknya berharap pendistribusian BBM dari Pertamina segera dipasok sehingga para pengendara bisa terlayani. "Saya sendiri sudah membuat surat deliveri order (DO) sebanyak delapan kilometer, namun hingga kini belum dikirim," katanya. Ayip (40) pengemudi kendaraan pribadi warga Jakarta, mengaku dirinya merasa kecewa setelah mendatangi sejumlah SPBU di Pandeglang kehabisan BBM jenis premium. Akibat SPBU tutup, kata dia, terpaksa dirinya membeli di eceran dengan harga Rp7.000 per liter. "Saya sendiri tidak mengerti sekarang ini BBM sering terjadi kelangkaan," kata Ayip sambil mengaku dirinya bersama keluarga setelag berkunjung ke Pantai Carita. Sementara itu, sejumlah petugas operator SPBU keterlambatan pasokan BBM itu menduga kemungkinan besar pemerintah akan kembali menurunkan harga BBM. "Seharusnya pasokan BBM ke SPBU lancar," ujar Marta (40) seorang petugas operator SPBU Picung, Kabupaten Pandeglang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009