Samarinda (ANTARA) - Polresta Samarinda, Kalimantan Timur menyatakan ada tiga korban meninggal dunia dan satu orang luka ringan dalam peristiwa meledaknya kapal tanker di galangan PT Barokah Perkasa, Pulau Atas, Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/2).
Kasubag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi menjelaskan tiga orang meninggal dunia tersebut, yakni Suwardi (37), Gunawi (52) dan Tumiran Murcholis (58).
"Ketiga jasad korban sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan di perairan Sungai Mahakam dan korban terakhir ditemukan, yakni Tumiran pada Minggu siang di perairan Sungai Tembolo Tambora, Desa Muara Pantauan, Kukar (Kutai Kartanegara)," kata Annisa di Samarinda, Minggu.
Ia menjelaskan kronologis peristiwa tersebut terjadi, yakni pada Kamis 11 Februari 2021 sekitar pukul 14.30 Wita satu unit kapal tongkang di galangan PT. Barokah Perkasa, Pulau Atas, Sambutan, Samarinda terbakar dan meledak.
Adapun tongkang yang terbakar tersebut adalah tongkang Oil Bas GPE (Gemilang Perkasa Energi) milik PT. Barokah Perkasa Samarinda.
Ia menjelaskan berdasarkan keterangan saksi, yakni Prasetya Abdillah saat itu tongkang dalam posisi stand by setelah naik dok.
Baca juga: Tim SAR temukan tiga jasad setelah kapal meledak di Samarinda
Posisi Prasetya berjarak kurang lebih 500 meter dari lokasi kejadian.
"Tidak lama kemudian terdengar ledakan dari kapal OB Gemilang Perkasa Energy, saksi langsung menyalakan hydrant dan saat proses pemadaman terjadi ledakan sebanyak enam kali. Saat kejadian terdapat dua orang kru kapal yang berada di kapal," beber Anisa mengutip keterangan saksi.
Saksi lainnya, Aris menjelaskan pada saat kejadian saksi berada sekitar 200 meter dari TKP, pukul 14.45 mendengar ledakan dari kapal OB GPE dan di dalam kapal saat kejadian mengetahui ada dua orang kru kapal, yakni Ilyas dan Ilham.
"Saat terjadi ledakan Ilham turun ke darat membeli rokok, sedangkan Ilyas melompat ke sungai dan menyelamatkan diri. Saat proses pemadaman terjadi ledakan sebanyak enam kali," katanya.
Sedangkan Elias, menjelaskan pada saat kejadian ia bersama tiga orang temannya di dalam kapal, pada saat terjadi ledakan pertama ke tiga temannya menyelamatkan diri dengan melompat ke air.
"Berkat kesigapan karyawan, warga dibantu oleh 7 unit Tanki Fire Truck Gabungan Disdamkar dan PMK Swasta satu regu personil Polsek Samarinda Kota, pada saat kejadian Api dapat di padamkan sekitar pukul 16.30 Wita, situasi aman dan kondusif," bebernya.
Baca juga: SAR gabungan temukan jasad pria diduga korban kapal meledak di Mahakam
Dari kejadian tersebut diketahui ada tiga orang korban meninggal dunia dan satu luka ringan di kaki dan untuk kerugian material untuk sementara belum bisa di taksir.
Ia mengatakan saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan Sat Reskrim Polresta Samarinda dan apabila ada unsur kelalaian makan akan dilakukan penegakan hukum.
Sebelumnya,,perwakilan perusahaan PT Barokah Perkasa membantah bahwa ada pekerjanya yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Corporate management PT Barokah Perkasa, Khairuddin mengatakan belum ada laporan korban jiwa khususnya dari karyawan PT Barokah Perkasa setelah peristiwa itu terjadi.
Terkait adanya penemuan mayat yang terapung di Sungai Mahakam oleh tim SAR, Kharuddin mengatakan bahwa sebelum kejadian kapal terbakar memang sudah ada laporan warga yang hilang di perairan Sungai Mahakam di dekat lokasi kejadian kapal terbakar.
"Makanya kami belum bisa memastikan apakah korban yang tenggelam itu korban dari kapal kami yang terbakar atau kejadian yang laiin, kami menyerahkan sepenuhnya investivigasi peristiwa ini kepada aparat kelpolisian," tegas Khairuddin.
Baca juga: Perusahaan kapal terbakar klarifikasi bukan milik Rudi Mas'ud
Pewarta: Arumanto
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021