Ibu menteri mengajukan pengunduran dirinya semalam
Lima (ANTARA) - Presiden Peru Francisco Sagasti pada Sabtu mengatakan telah menerima pengunduran diri menteri kesehatan usai terjadi skandal, di mana mantan Presiden Martin Vizcarra mendapatkan vaksin COVID terlebih dahulu sebelum tersedia secara luas di negara tersebut.
Pengunduran diri Pilar Mazzetti, yang membawahi kementerian kesehatan selama pemerintahan Vizcarra, diajukan tepat setelah negara tersebut pada Selasa memulai program vaksinasi, menyuntikkan tenaga medis yang terpapar COVID-19.
Vizcarra mengaku tidak menyalahi aturan untuk menerima vaksinasi, sebab dirinya menerima suntikan tersebut sebagai bagian dari uji klinis. Media setempat pun lantas mempertanyakan penjelasan itu.
"Ibu menteri mengajukan pengunduran dirinya semalam," kata Segasti kepada radio setempat. Posisi menteri kesehatan akan diisi oleh Oscar Ugarte, dokter yang juga pernah menjadi menteri kesehatan 10 tahun yang lalu, katanya.
Vaksin yang saat ini digunakan di Peru merupakan buatan produsen Sinopharm China.
Mazzetti pekan lalu dipanggil ke Kongres. Di sana ia mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui apakah mantan presiden Vizcarra adalah bagian dari uji klinis vaksin yang dilakukan akhir tahun lalu. Sementara itu, kubu oposisi menuntut pengunduran diri Mazzeti.
Hingga kini Peru melaporkan 43.250 kematian COVID-19. Negara itu kini sedang menghadapi gelombang kedua infeksi, dengan kondisi rumah sakit penuh dan krisis peralatan medis.
Peru kekurangan unit oksigen untuk pasien. "Kami sudah menghubungi pemerintah Chile, yang bermurah hati untuk membawa dan memberikan kami oksigen," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Afrika Selatan akan buka lagi 20 titik penyeberangan pekan depan
Baca juga: Biden: Trump tak tunaikan pekerjaannya soal program vaksin COVID
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021