Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Provinsi Riau, hanya mengizinkan 50 persen sekolah yang menggelar belajar tatap muka pada minggu pertama percobaan.
"Kalau 14 hari ke depan belajar tatap muka tetap lancar, maka kita buka yang 50 persen lagi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Sabtu.
Proses belajar tatap muka di Kota Pekanbaru hingga saat ini sudah berjalan tiga hari, dan Dinas Pendidikan setempat masih melakukan pengawasan terhadap ratusan sekolah.
Baca juga: Mendikbud: Daerah tak ada jaringan internet bisa belajar tatap muka
Dikatakan dia, saat ini hanya 87 sekolah dasar negeri dan 36 SMP negeri di Kota Pekanbaru, yang telah melaksanakan uji coba belajar tatap muka.
"Sebanyak 123 sekolah yang mulai melaksanakan tatap muka itu masih 50 persen dari total SD negeri dan SMP negeri yang ada di Pekanbaru," katanya.
Seluruh sekolah yang melaksanakan uji coba belajar tatap muka, berada di wilayah kecamatan zona kuning sebaran wabah COVID-19, sedangkan yang berlokasi di zona oranye tidak ada yang buka sama sekali.
"Itu pun siswa yang ke sekolah adalah anak-anak yang duduk di kelas akhir yakni kelas VI SD dan kelas IX, karena menyikapi persiapan ujian kelulusan," katanya.
Ia menambahkan, tiap anak hanya diberi waktu sekolah tatap muka dua kali dalam sepekan guna membahas materi pelajaran yang dianggap sulit selama dilakukan lewat pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Sekalian juga memberikan tugas-tugas untuk dibahas di rumah," katanya.
Sejauh ini pemantauan pelaksanaan sekolah tatap muka di Pekanbaru berjalan lancar, tidak ada kendala berarti.
"Tapi kami akan terus pantau. Secara acak, Alhamdulillah, kita tidak menemukan kelalaian-kelalaian dari pihak sekolah. Pelaksanaan berjalan lancar sesuai yang diharapkan," tukas Ismardi Ilyas.
Baca juga: Pekanbaru mulai sekolah tatap muka di tengah pandemi
Baca juga: Disdik Papua sebut lima kabupaten sudah laksanakan belajar tatap muka
Baca juga: Nadiem dorong daerah 3T untuk lakukan pembelajaran tatap muka
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021